RSPI Sulianti Saroso Isolasi 25 Pasien Corona, 15 Positif

Selasa, 31 Maret 2020 05:49 WIB

Pengunjung duduk di ruang tunggu pasien IGD di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso yang merupakan rumah sakit rujukan Covid-19, di Jakarta, 24 Maret 2020. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - RSPI Sulianti Saroso mengisolasi 25 orang, di antaranya 15 pasien positif corona Covid-19 hingga Senin, 30 Maret 2020. Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohamad Syahril, dalam keterangan tertulisnya menyebut 10 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Dari 25 pasien corona itu, sebanyak empat pasien yang diisolasi di Intensive Care Unit (ICU). "Pasien confirmed (positif Covid-19) ICU 3 orang, pasien PDP ICU 1 orang," kata Syahril di Jakarta, Senin 30 Maret 2020.

Selama 24 jam terakhir, RSPI Sulianti Saroso kedatangan dua pasien baru setelah dua pasien berstatus PDP meninggal dunia. Dengan begitu, sejak pertama kali kasus positif Covid-19 diumumkan, RSPI Sulianti Saroso telah mengisolasi 94 orang. Rinciannya, 42 orang terkonfirmasi positif 42 orang dan berstatus PDP 52 orang.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan ada penambahan kasus terkonfirmasi atau positif Corona di Indonesia pada 30 Maret 2020.

"Ada penambahan 129 orang sehingga menjadi 1.414, total sembuh 75 orang, kematian 122 orang," kata Yurianto Senin, 30 Maret 2020.

Yurianto mengingatkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga jarak dan interaksi fisik. Masyarakat harus disiplin untuk tidak keluar rumah dan selalu mencuci tangan.

Yurianto pun mengatakan anak-anak muda memiliki potensi besar sebagai pembawa (carrier) virus corona.

Para anak muda ini, kata Yurianto, bisa tanpa sadar menularkan corona Covid-19 kepada orang tua atau orang berisiko tinggi, seperti pengidap hipertensi, diabetes dan paru-paru. "Anak muda yang nampak sehat dalam beberapa kasus justru bisa menjadi pembawa mikroorganisme SARS-CoV-2 kepada golongan manusia usia lanjut (manula). Ketika kita terkena dan tidak isolasi diri, ini problem mendasar sehingga sebarannya cepat," kata Yurianto.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya