Pasien Rujukan COVID-19 Melonjak, RSUP Persahabatan Sarankan Ini

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 8 April 2020 11:58 WIB

warga menunggu pemeriksaan kesehatan terkait virus corona di RSUP Persahabatan, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa, 17 Maret 2020. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur, Rita Rogayah mengatakan setiap harinya mereka mendapat pasien rujukan terkait virus Corona alias COVID-19 dari rumah sakit lain sebanyak 60-80 orang.

RSUP Persahabatan lantas mengklasifikasi pasien rujukan COVID-19 itu menjadi tiga, yaitu ksaus ringan, sedang, dan berat.

Rita mengatakan, jika melihat dari jumlah rujukan harian, sebanyak 30-40 persen merupakan kasus ringan, 30-60 persen kasus sedang, dan 10-15 persen kasus berat. Meski begitu, RSUP Pesahabatan tak dapat menerima seluruh pasien rujukan.

“Dari kasus-kasus rujukan itu yang bisa kami tangani sekitar 12-15 persen,” ucap Rita dalam konferensi pers yang disiarkan lewat akun Youtube BNPB, pada Rabu, 08 April 2020.

Konferensi pers perkembangan pasien virus Corona di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Senin, 16 Maret 2020. TEMPO/M Yusuf Manurung

Rita mengimbau kepada rumah sakit lain agar mengklasifikasi pasien ke dalam kategori kasus ringan, sedang, atau berat sebelum merujuknya.

Menurut Rita, saat ini sudah ada Rumah sakit Darurat Wisma Atlet yang dapat menangani pasien kasus ringan. Sementara RS rujukan akan lebih baik fokus dalam menangani pasien dengan kategori kasus sedang sampai berat.

Bahkan, menurut Rita, pasien positif COVID-19 dalam kategori kasus ringan dapat dikarantina di rumah. “Tapi bila sudah ada gejala yang agak serius harus segera dilakukan perawatan di RS rujukan,” tutur dia.

RSUP Persahatan pada mulanya hanya memiliki kapasitas 24 tempat tidur untuk para pasien COVID-19. Seiring berjalannya waktu dan melihat perkembangan penyebaran, saat ini RSUP Persahabatan sudah dapat memiliki 100 tempat tidur untuk pasien terkait virus tersebut.

Advertising
Advertising

Rita mengatakan, RSUP Persahabatan juga memiliki poli khusus untuk orang dalam pemantauan (ODP). Di dalam poli tersebut, tak semua pasien perlu dirawat. Petugas akan menyeleksi mana pasien yang perlu dirawat dengan indikasi kasus ringan, sedang, ataupun berat. “Sehingga kalau kita menemukan dari poli ODP kasus ringan akan kami rujuk ke Wisma Atlet. Jika ditemukan sedang atau berat ini indikasi untuk perawatan di RS,” tutur Rita.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya