Restu PSBB Turun, Wakil Walkot Bogor: Diterapkan Rabu atau Kamis

Minggu, 12 April 2020 03:30 WIB

Petugas kepolisian menghentikan pengendara yang tidak mengikuti aturan PSBB saat memasuki kawasan Jakarta di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Jumat, 10 April 2020. Pengawasan di perbatasan Jakarta dengan Kota Depok tersebut dalam rangka penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta selama 14 hari dimulai pada 10 April hingga 23 April 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Bogor - Kementerian Kesehatan merestui Kota Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dalam mengatasi wabah Corona.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, langsung berkoordinasi dengan Wali Kota Depok dan Bekasi.

Dalam koordinasi itu, mereka ingin terapkan PSBB bersamaan. Untuk waktunya bisa di hari Rabu atau Kamis pekan depan.

Namun Dedie menyebut belum mengetahui kebijakan pemerintah Kabupaten Bogor seperti apa.

"Kenapa harus Rabu atau Kamis, karena ada langkah-langkah pembuatan dulu Perwali dan perangkat SK-SK Wali Kota," kata Dedie saat live konferensi pers di kanal Pemkot Bogor, Sabtu malam 11 April 2020.

Kini sedang disiapkan Peraturan Wali kota tentang PSBB dan dua Surat Keputusan. Pertama SK Data Dinsos, yaitu data penerima bantuan sosial. Lalu untuk SK kedua, tentang implementasi PSBB itu sendiri.

Selain itu, Dedie juga mengatakan harus menyiapkan langkah koordinasi Forkopimda. Karena pelaksanaan PSBB semua memiliki tugas masing-masing. Juga harus dilakukan simulasi dan penyesuaian turunnya bantuan yang dialokasikan baik dari Pemerintah Pusat atau Provinsi.

"Jadi setelah pengumuman itu kita bersama Forkopimda tadi Ratas, membahas persiapan," kata Dedie.

Dalam Ratas bersama Forkopimda itu, Dedie mengatakan juga membahas berapa jumlah calon penerima bantuan sosial, dalam rangka jaring sosial akibat wabah COVID-19 ini dan saat PSBB berlaku.

Dedie mengklaim sudah memastikan data terpadu kesejahteraan dan sosial atau DTKS. Hingga saat ini jumlah DTKS Kota Bogor berada pada kisaran 71.000 KK.

Dedie mengatakan jumlah 71.000 DTKS tersebut adalah data gabungan warga betul tidak mampu, miskin baru dan warga yang usahanya terhenti dampak COVID-19.

Selain itu, pihaknya juga mendata calon penerima kartu prakerja dan juga tenaga medis, yang bekerja di garis depan. "Mereka pun mendapatkan bantuan ini," kata Dedie.

Advertising
Advertising

Soal penerapan PSBB di Kota Bogor, Dedie akan melibatkan petugas atau penegak hukum yakni Polisi dan TNI. Maklum, selanjutnya diberlakukan langkah tegas yang represif.

Berita terkait

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

6 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

10 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

13 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

1 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

7 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

9 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

12 hari lalu

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

KPK mengatakan terdapat bukti mark up harga pada kasus korupsi APD di Kemenkes. Harga pengadaan APD sangat jauh dari kewajaran.

Baca Selengkapnya