Prediksi Dentuman di Jawa, Dari Petir Hingga Longsoran Tanah

Reporter

Imam Hamdi

Minggu, 12 April 2020 07:32 WIB

Aktivitas Gunung Anak Krakatau saat erupsi terlihat dari KRI Torani 860 di Perairan Selat Sunda, Jumat, 28 Desember 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Suara dentuman yang terdengar di sejumlah wilayah Jawa bagian barat pada Sabtu dini hari kemarin masih menjadi misteri. Dentuman tersebut terdengar oleh sejumlah warga di kawasan Jakarta, Depok, Bogor hingga Kuningan, Jawa Barat.

Gelegar suara awalnya diduga berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Belakangan, dugaan dentuman yang berasal dari erupsi gunung diragukan. Berikut sejumlah laporan yang dihimpun Tempo ihwal dentuman yang terjadi Sabtu dini hari kemarin:

Netizen Riuh Laporkan Dengar Dentuman

Sejumlah netizen melaporkan ada suara dentuman keras yang membuat jendela dan pintu rumah bergetar. Suara dentuman itu terdengar oleh netizen yang tinggal di Jakarta, Depok, Bogor hingga Kuningan, Jawa Barat.

“Saya di Kabupaten Bogor masih mendengar suara dentuman itu. Apa ada kaitan dengan erupsi Gunung Anak Krakatau?” kata seorang netizen bernama Rahmat lewat cuitan kepada akun @BNPB_Indonesia pada Sabtu, 11 April 2020.

Advertising
Advertising

Netizen lainnya yang menggunakan nama Wu meminta akun @BNPB_Indonesia untuk menjelaskan penyebab suara dentuman yang terdengar. “Apa bener ini karena erupsi Krakatau? Atau gimana?,” kata dia.

Netizen lainnya yang menggunakan nama Ikbal mengatakan suara dentuman itu masih terasa hingga pukul 2.23, Sabtu, 11 April 2020. Seorang netizen yang mengaku tinggal di daerah Anyer mengaku tidak mendengar suara dentuman ini. “Di Anyer malah tidak terdengar kaya gituan,” kata netizen yang menggunakan nama Cher.

Duga Dentuman dari Erupsi Anak Krakatau

Pakar Vulkanologi Surono menduga sumber suara yang didengar oleh sebagian orang di Jabodetabek berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Ia menduga suara itu muncul bersamaan dengan erupsi.

"Yang pasti Gunung Anak Krakatau meletus. Namun saya tidak punya data sumber dentuman secara pasti. Namun pada saat masyarakat mendengar dentuman bersamaan dengan letusan Anak Krakatau. Bisa terjadi yang terdengar suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau," kata Surono saat dihubungi, Sabtu 11 April 2020.

BMKG Sebut Dentuman Bukan dari Erupsi

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB) Agus Wibowo belum mendapat informasi terbaru tentang suara dentuman yang didengar sejumlah masyarakat pada Sabtu, 11 April 2020.

"Belum ada. Masih dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) bahwa bukan dari erupsi Gunung Anak Krakatau," ujar Agus saat dihubungi pada Sabtu, 11 April 2020.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar pun menegaskan suara dentuman yang terdengar masyarakat di sebagian Jakarta dan Bogor bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Sejak awal letusan sampai sekarang di pos pengamatan Banten tidak terdengar dentuman sehingga tidak bisa dikaitkan antara erupsi dengan dentuman," kata Rudy seperti disiarkan lewat akun Instagram resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ESDM pada Sabtu, 11 April 2020.

<!--more-->

Dentuman Dari Petir di Gunung Gede dan Salak

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, mengatakan dentuman terdengar dari pos pengamat Gunung Gede dan Gunung Salak pada Jumat malam, 10 April 2020. Namun, Hendra memperkirakan dentuman tersebut berasal dari hujan petir di kedua gunung tersebut.

"Di Pos Gunung Salak mengidentifikasi dentuman petir, tapi cuaca tidak hujan di sekitar pos," ujar Hendra saat dihubungi Tempo, Sabtu, 11 April 2020.

Ia memastikan kondisi kedua gunung masih aman alias tidak mengalami erupsi. Aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda tak mempengaruhi aktivitas kedua gunung di kawasan Bogor tersebut.

Suasana Gunung Salak yang tertutup oleh awan di kawasan Bogor, Jawa Barat. Tempo/Aditia Noviansyah

Ahli Fisika Duga Ada Longsoran Tanah

Ahli dari Laboratorium Bumi dan Antariksa Departemen Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia, Judhistira Aria Utama, menduga bunyi dentuman yang terjadi pada Sabtu kemarin, berasal dari longsoran bawah tanah.

"Suaranya terdengar dari dalam bumi seperti suara meriam dan berulang meski tidak ajeg jeda waktunya. Boleh jadi bersumber dari longsoran bawah tanah," kata Judhistira melalui keterangan tertulis, Sabtu, 11 April 2020.

Menurut dia, longsoran yang dipicu deformasi batuan yan melampaui batas elastisitas batuan akan disertai pelepasan energi yang terdengar sebagai suara dentuman. Namun, dengan informasi yang terbatas memang masih sulit untuk menyimpulkan sumber dari suara dentuman tersebut.

IMAM HAMDI | ZULNIS FIRMANSYAH | FIKRI ARIGI

Berita terkait

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

4 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

4 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

6 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

22 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

1 hari lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Cuaca Panas Bekap Asia Daratan, Indonesia Masih Punya Potensi Hujan Lebat Hari Ini

Ketika cuaca panas masih membekap wilayah luas di daratan Asia, potensi hujan lebat masih ada untuk wilayah Indonesia hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 hari lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya