Penghentian KRL Mengancam Nasib Karyawan Kontrak

Reporter

Imam Hamdi

Kamis, 16 April 2020 14:48 WIB

Warga menunggu moda transportasi KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa, 14 April 2020. Semenjak pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta pada 10 April 2020, warga pengguna moda transportasi KRL masih terpantau padat. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi Djoko Sutijowarno mengatakan penghentian sementara layanan kereta rel listrik atau KRL di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi bakal berdampak pada pemutusan hubungan kerja yang lebih meluas.

Menurut Djoko, menghentikan operasional KRL belum menjadi kebijakan terbaik dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). "Jika dihentikan akan ada 7.000 pekerja outsourcing yang terancam kena PHK," kata Djoko saat dihubungi, Kamis, 16 April 2020.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya meminta operasional KRL dihentikan setelah wilayah Tangerang Raya memberlakukan PSBB. PSBB di Tangerang Raya, yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan akan berlaku pada 18 April 2020.

"Kita solidaritas nunggu dulu Tangerang Raya. Di tanggal itu, menurut KCI info ke saya, ada eksperimen dinihilkan. Setelah itu nanti kita evaluasi," ujar Ridwan Kamil.

Menurut Djoko, jika KRL dihentikan sementara maka gaji pegawai kontrak Kereta Commuter Indonesia tidak bisa diberikan. Sebab, gaji para pekerja kontrak tersebut berasal dari public service obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik.

Advertising
Advertising

"Kalau 7.000 outsourcing itu masih bisa ditutupi dengan PSO yang sudah dianggarkan. Jangan dikurangi haknya," ujarnya. "Cuma dalam aturan bolehkah untuk outsourcing tidak kerja tapi masih dapat gaji," kata Djoko.

Selain itu, ia mencatat, hingga Kamis ini atau selama masa PSBB masih ada 35.000 orang yang naik KRL dari Bogor menuju Jakarta. Jika transportasi publik itu dihentikan apakah pemerintah bisa menanggung seluruh biaya hidup mereka. "Seharusnya yang diatur adalah perusahaan di DKI. Kenapa selama PSBB masih ada yang beroperasi. Padahal tidak dapat pengecualian," ujarnya.

Selain itu, jika KRL beroperasi dan tak ada penumpang tidak merugikan negara karena sudah dianggarkan dalam bentuk PSO. Seperti halnya pada Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta. "Sebenarnya yang harus dihentikan adalah kegiatannya dan bukan transportasi," kata Djoko.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

19 jam lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

1 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

2 hari lalu

Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

BPJS Ketenagakerjaan bersama Perum Perumnas menjalin sinergi dalam penyediaan hunian yang layak bagi pekerja.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

2 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

2 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

2 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

2 hari lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

2 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

3 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya