Suku Dinas Naker: Belum Ada Perusahaan Langgar PSBB Jakarta

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 18 April 2020 11:46 WIB

Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis, 16 April 2020. Pemprov DKI Jakarta akan memberikan saksi berupa mencabut perizinan kepada perusahaan yang tetap beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kecuali delapan sektor yang memang diizinkan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Hingga kini belum ada perusahaan yang mendapat sanksi karena pelanggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta di Jakarta Selatan.

"Kalau yang melanggar sampai sekarang kita belum temukan," kata Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kota Administrasi Jakarta Selatan, Sudrajat di Jakarta, Sabtu, 18 April 2020.

Sudrajat mengatakan, hasil pantauan yang dilakukan selama PSBB Jakarta ini di wilayah Jakarta Selatan masih dalam kondisi kondusif. Artinya, kalaupun masih ada yang beraktivitas itu adalah sektor-sektor yang dibolehkan.

Pihaknya melakukan pemantauan dengan melibatkan Satpol PP tingkat kota dan juga dari pihak kecamatan untuk memastikan pelaksanaan PSBB yang berlaku di DKI Jakarta dipatuhi oleh dunia usaha sesuai Pergub Nomor 33 Tahun 2020.

Seperti pada Selasa lalu bersama dengan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji dan Kadisnaker DKI Jakarta dilakukan pemantauan terkait kepatuhan PSBB di perkantoran yang ada di wilayah Kecamatan Pasar Minggu.

Di Jakarta Selatan, jumlah perusahaan yang terdata berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaaan, yakni 26.527 dengan pekerja 783.314 orang.

"Monitoring dilakukan setiap hari selama proses PSBB ini berjalan. Selama pergerakan Senin sampai Jumat kemarin, Alhamdulillah masih kondusif," ujarnya.

Sudin Nakertras Jaksel juga membuka nomor layanan aduan untuk masyarakat dapat melaporkan apabila ada perusahaan yang melanggar aturan PSBB. Selain itu aduan masyarakat juga dapat dikirimkan melalui aplikasi aduan milik Pemkot Jaksel, yakni PCRM.

Pada Kamis 16 April 2020 Sudin Nakertrans melakukan pemeriksaan ke sebuah perusahaan yang berlokasi di bilangan Pejaten, Pasar Minggu.

Pemeriksaan dilakukan setelah Sudin Naketrans menerima laporan masyarakat adanya perusahaan travel yang masih beroperasi saat PSBB. "Setelah kita cek ke lokasi ternyata perusahaannya sudah tutup," kata Sudrajat.

Sudin Nakertrans melibatkan peran aktif masyarakat untuk membantu pihaknya yang memiliki keterbatasan dalam melakukan pengawasan secara keseluruhan.


Beberapa masyarakat aktif melaporkan pelanggaran PSBB Jakarta kepada Sudin Nakertrans, bahkan ada yang melaporkan ada perusahaan yang beroperasi selama PSBB setelah dicek ternyata perusahaan bergerak di sektor jasa keuangan, yakni salah satu dari 10 sektor yang dibolehkan.

"Kita membuka layanan laporan, kepada masyarakat yang melaporkan kita berterima kasih sekali, memang kita jangkauannya juga terbatas sehingga kalau ada laporan kita prioritaskan yang laporan, setelah itu kita menyisir lagi," kata Sudrajat.

ANTARA

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

12 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

9 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

9 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

13 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya