Hari Keempat PSBB, Ada 397 Pengangguran Baru di Depok

Minggu, 19 April 2020 05:34 WIB

Suasana gerai Ramayana yang tutup di City Plaza Depok, Jawa Barat, Kamis, 9 April 2020. Ramayana menutup operasionalnya di City Plaza Depok, dimana 87 karyawan terkena PHK lantaran omzet penjualan yang menurun diakibatkan wabah virus Corona atau COVID-19. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Depok – Pemerintah Kota Depok mengatakan hingga hari keempat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah ada 397 karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Manto Djorgi, mengatakan karyawan tersebut berasal dari sembilan perusahaan yang tersebar di Kota Depok. “Terkait jumlah pekerja atau buruh yang dirumahkan sebanyak 1.282 orang,” kata Manto kepada Tempo, Sabtu 18 April 2020.

Saat ini para karyawan tersebut telah diusulkan untuk mendapatkan kartu prakerja. “Baru usulan Disnaker Kota Depok via Disnakertrans Provinsi Jawa Barat,” kata Manto.

Lebih jauh, Manto mengatakan, selama pelaksanaan PSBB belum ada perusahaan yang melanggar aturan. Menurut dia, petugas Disnaker Kota Depok pada Jumat kemarin langsung terjun ke lapangan untuk memeriksa beberapa perusahaan.

Sementara di Jawa Barat, diperkirakan ada sekitar 150.000 pekerja yang terancam dirumahkan hingga terkena PHK imbas Covid-19. Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Jawa Barat, Arman Hermawan.

Advertising
Advertising

Arman mengatakan DPD APPBI Jawa Barat mencatat dari 73 pusat perbelanjaan yang tersebar di Jawa Barat, sedikitnya 150.000 karyawan terancam dirumahkan hingga kehilangan mata pencaharian akibat penutupan sementara pusat perbelanjaan saat pandemi Corona. “Industri Pusat Perbelanjaan menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dan berakibat pekerja terancam dirumahkan bahkan sampai pemutusan hubungan kerja (PHK),” tutur dia.

Arman menilai meski pemerintah telah mengecualikan sektor bisnis yang boleh beroperasi selama pandemi namun itu hanya lima persen dari keseluruhan bisnis pada pusat perbelanjaan. “Sejumlah besar penyewa atau pedagang berkisar 95 persen terpaksa berhenti membuka usahanya. Sekitar 5 persen mencoba bertahan diantaranya adalah kategori Supermarket, Food and Beverages, maupun Healthy/Pharmacy,” kata Arman.

Arman memprediksi jika pandemi Corona berlangsung lama, industri bisnis usaha layanan ritel akan semakin terpuruk bahkan bangkrut, khususnya bagi pengusaha kecil dengan modal minim. “Perlu diketahui di setiap pusat perbelanjaan modern maupun semi modern se-Jawa Barat banyak pengusaha kecil. Mereka inilah yang paling pertama akan merasakan dampaknya mengingat keterbatasan kapital maupun sistem pelayanan,” ucapnya.

APPBI DPD Jawa Barat berharap pemerintah memberikan insentif bagi industri tersebut karena jumlah karyawan yang menggantungkan hidup setiap hari di industri ritel di Jawa Barat angkanya cukup besar. “Dukungan pemerintah baik dari pusat maupun daerah lewat dana bantuan sosial bagi karyawan terdampak juga sangat dibutuhkan,” kata Arman.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Berita terkait

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

18 jam lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

9 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

11 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

11 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

22 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

23 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

42 hari lalu

5 Negara Favorit Tujuan Jastip

Negara mana saja yang selama ini menjadi tujuan utama untuk jastip?

Baca Selengkapnya

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

43 hari lalu

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

Unilever bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.500 karyawannya di seluruh dunia. Begini penjelasan lengkap CEO Unilever

Baca Selengkapnya

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

45 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

57 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya