Pengamat Nilai PSBB Jakarta Harus Diubah Jika Diperpanjang

Senin, 20 April 2020 14:42 WIB

Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis, 16 April 2020. Pemprov DKI Jakarta akan memberikan saksi berupa mencabut perizinan kepada perusahaan yang tetap beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kecuali delapan sektor yang memang diizinkan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, berpendapat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mengubah aturan bila ingin memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta. Sebab, ia menilai PSBB yang sudah berjalan selama ini tidak membuahkan hasil.

"Kalau mau diperpanjang, saya katakan ke Gubernur DKI Jakarta, harus diperbaiki dulu aturannya. Kalau tidak hasilnya bakal sama saja, seperti social distancing," kata Agus kepada Tempo pada Senin, 20 April 2020.

Agus berujar PSBB tidak membuahkan hasil selama 11 hari diterapkan di Jakarta atau sejak 10 April 2020. Buktinya, kata dia, masih banyak warga Ibu Kota yang berkeliaran dan berkerumun. Fenomena itu dinilai bisa terjadi karena tidak adanya ketegasan aturan PSBB. "Selain tidak tegas, ada ambiguitas antara Kementerian yang membuat aturan," tutur Agus.

Dia mencontohkan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan pernah silang pendapat antara membolehkan atau melarang penggunaan sepeda motor saat PSBB. Ujungnya, warga dibolehkan menggunakan sepeda motor dan membawa penumpang.

Selain itu, kata Agus, pemerintah pusat juga membolehkan operasional KRL Jabodetabek selama PSBB berlangsung walau Pemprov DKI Jakarta sudah mengusulkan untuk dihentikan. Kelonggaran ini disebut Agus membuat PSBB sama seperti social distancing. "Penegakan hukum tidak bisa dilaksanakan," kata dia.

Advertising
Advertising

Agus menjelaskan PSBB memang bukan karantina wilayah secara menyeluruh. Namun PSBB perlu mengkonsolidasi warga agar benar-benar tetap di rumah selama 14 hari pelaksanaan. Aktivitas warga, kata dia, hanya dibolehkan untuk keperluan pembelian bahan-bahan pangan atau kebutuhan mendesak.

"Kalau sekarang warga diminta jangan gunakan sepeda motor, tapi secara aturan ternyata boleh. Disuruh bekerja dari rumah, tapi tetap dibolehkan di kantor karena ada pengecualian dari Kementerian Perindustrian," tutur dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan sudah melempar wacana akan memperpanjang masa PSBB Jakarta. Perpanjangan dilakukan lantaran angka penularan virus Corona di Jakarta masih terus bertambah."Hampir pasti PSBB bakal diperpanjang," kata dia, Kamis sore, 16 April 2020.

Anies menuturkan jumlah warga yang terinfeksi virus Corona hingga sepekan masa pembatasan belum ada gejala penurunan kasus Corona. "Kita akan dihadapkan dengan masalah yang lebih besar," ujarnya.

M YUSUF MANURUNG | IMAM HAMDI

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

15 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

1 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

2 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

2 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

3 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

3 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

3 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

3 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya