Corona, Kisah Pelukis yang Alih Profesi jadi Pedagang Masker

Reporter

Antara

Minggu, 3 Mei 2020 16:23 WIB

Pelukis di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten (ANTARA)

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pelukis di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sejak dua bulan terakhir semakin terpuruk. Hal ini karena hasil karyanya tidak menghasilkan pendapatan untuk keluarga akibat penyebaran Virus Corona baru atau COVID-19.

"Kami kini menjual masker untuk menghidupi ekonomi keluarga saat pandemi COVID-19," kata Egom, 55 tahun, seorang pelukis warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu.

Kehidupan ekonomi para seniman di Kabupaten Lebak semakin terpuruk saat pandemi COVID-19, karena karya-karya mereka tidak menghasilkan uang dibandingkan pada hari normal.

Pendapatan hari normal sebelum pandemi COVID-19, kata dia, relatif lumayan sehingga bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, termasuk pendidikan anak.
Namun kini, lanjutnya, hasil seni lukis tersebut tidak lagi bisa diandalkan, sehingga Egom pun terpaksa beralih menjual masker untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Ia mengaku pernah bekerja selama 22 tahun di Bali sebagai pelukis, namun kini mengembangkan seni melukisnya di kampung halaman di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Selama ini ia kadang menerima pesanan dari pedagang seni lukis maupun masyarakat, namun saat pandemi COVID-19 sama sekali tidak ada pesanan.
"Kami berharap pemerintah dapat memberikan bantuan kepada para seniman lukis agar kehidupan kami bisa bangkit kembali," kata seorang pelukis realis itu.

Begitu juga Reo, 35 tahun, seorang pelukis komunitas Momonon Rangkasbitung mengatakan dirinya merasa terpukul saat pandemi COVID-19 karena omzet menurun drastis. Biasanya, kata dia, menjelang Lebaran banyak pesanan lukis, namun saat ini terpuruk.

"Kami setiap hari tetap memajang lukisan di Jalan Multatuli Rangkasbitung, namun banyak duduk karena tidak ada pembeli," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Wadah Kreasi Seni (WKS) Rangkasbitung Dedi Heriyadi mengakui pandemi COVID-19 telah mempengaruhi pendapatan para pelukis yang tergabung dalam tujuh komunitas di daerah itu, antara lain KPJ Rangkasbitung, Momonon, dan WKS.

Produk karya lukisan mereka, kata dia, kebanyakan beraliran natural mengingat harganya lebih terjangkau antara Rp 300 ribu hingga Rp 3,5 juta rupiah. Aliran lukis tersebut lebih banyak disukai masyarakat.

"Kami berharap seniman itu dapat kompensasi bantuan, karena pendapatan ekonomi seniman semakin terpuruk akibat pandemi Corona," kata Dedi yang pernah kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tahun 1986.

Berita terkait

Perajin Kolang Kaling Lebak Panen di Bulan Ramadan, Bisa Jual Rp5 Juta per Hari

50 hari lalu

Perajin Kolang Kaling Lebak Panen di Bulan Ramadan, Bisa Jual Rp5 Juta per Hari

Perajin kolang kaling di Kabupaten Lebak, Banten, panen, setiap Ramadan, Salah seorang di antaranya bisa menjual dengan harga sampai Rp5 juta per hari

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

57 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Gempa M5,7 Tidak Timbulkan Kerusakan di Lebak dan Sukabumi

25 Februari 2024

Gempa M5,7 Tidak Timbulkan Kerusakan di Lebak dan Sukabumi

Gempa magnitudo 5,7 yang berpusat di Bayah tidak menimbulkan kerusakan di wilayah Kabupaten Lebak dan Sukabumi, dua lokasi terdekat dengan pusat gempa

Baca Selengkapnya

Tom Lembong Sebut Kantong Kemiskinan di Jawa, Contohkan Daerah Stunting 1 Jam dari Istana Bogor

10 Februari 2024

Tom Lembong Sebut Kantong Kemiskinan di Jawa, Contohkan Daerah Stunting 1 Jam dari Istana Bogor

Co-Captain Timnas AMIN,Tom Lembong, mengatakan kabupaten termiskin di Indonesia justru berada di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

4 Januari 2024

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

Rumah sakit di setidaknya empat negara bagian Amerika Serikat menerapkan kembali kewajiban penggunaan masker di tengah meningkatnya kasus COVID-19

Baca Selengkapnya

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

24 Desember 2023

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi bertepatan libur natal dan tahun baru

Baca Selengkapnya

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

22 Desember 2023

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

Salah seorang warga Singapura yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, Covid-19 memang sedang naik di Singapura, tetapi sudah dianggap biasa.

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Naik, PT KAI Belum Wajibkan Penumpang Kereta Api Pakai Masker

21 Desember 2023

Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Naik, PT KAI Belum Wajibkan Penumpang Kereta Api Pakai Masker

PT KAI belum mewajibkan para pelanggan kereta api mengenakan masker meskipun saat ini kasus positif Covid-19 di Jakarta tengah menanjak.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

Waspadai Penularan Covid-19, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

19 Desember 2023

Waspadai Penularan Covid-19, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengimbau penumpang dan operator transportasi umum memperketat protokol kesehatan atau prokes, menjaga kebersihan, dan mewaspadai penularan Covid-19.

Baca Selengkapnya