Pemasukan DKI Bakal Anjlok Efek Pandemi Corona, DPRD: Rokok Tetap

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 5 Mei 2020 19:43 WIB

Pengendara sepeda motor melintas di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Ahad, 3 Mei 2020. Polda Metro Jaya mencatat sebanyak 39.999 pengendara melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta sejak 13 April dan 2 Mei dengan pelanggar terbanyak pengendara sepeda motor. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah DKI Jakarta memperkirakan pendapatan kas daerah dari sektor pajak rata-rata berkurang lebih dari 50 persen terkait dampak pandemi Corona.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyatakan, hanya pemasukan dari pajak rokok yang bakal dikantongi 100 persen.

"Yang tidak berkurang cuma pajak rokok, tapi yang lain-lainnya secara umum berkurang," kata Suhaimi saat dihubungi, Selasa, 5 Mei 2020, soal dampak pandemi Corona.

Hari ini DPRD DKI menggelar rapat pimpinan gabungan alias rapimgab dengan pemerintah daerah membahas usulan rasionalisasi pendapatan dan belanja 2020. Pemerintah DKI memprediksikan pendapatan bakal turun 53,65 persen akibat pandemi Corona atau Covid-19, yakni dari Rp 87,95 triliun menjadi Rp 47,18 triliun.

Data DKI menunjukkan ada 14 jenis pajak daerah. Pertama, pajak kendaraan bermotor dari yang sudah ditentukan dalam APBD 2020 senilai Rp 9,5 triliun diperkirakan menjadi Rp 7,12 triliun atau turun 75 persen.

Selanjutnya, pendapatan dari Bea Balik Nama (BBN) Kendaraan Bermotor dari Rp 5,9 triliun menjadi 2,57 triliun atau turun 43,64 persen. Pemasukan ketiga dari pajak bahan bakar kendaraan bermotor semula ditargetkan Rp 1,4 triliun menjadi Rp 700 miliar atau turun 50 persen.

Advertising
Advertising

Keempat, pajak air tanah dari Rp 120 miliar menjadi Rp 45 miliar atau turun 37,5 persen. Kelima, pajak hotel dari Rp 1,95 triliun menjadi Rp 625 miliar atau turun 32,05 persen. Keenam, pajak restoran dari Rp 4,25 triliun menjadi Rp 1,45 triliun atau turun 34,12 persen.

Ketujuh, pajak hiburan dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 300 miliar atau turun 27,27 persen. Kedelapan, pajak reklame dari Rp 1,32 triliun menjadi Rp 200 miliar atau turun 15,09 persen. Kesembilan, pajak penerangan jalan dari Rp 1,02 triliun menjadi Rp 475 miliar atau turun 46,34 persen.

Ke-10, pajak parkir dari Rp 1,35 triliun menjadi Rp 575 miliar atau turun 42,59 persen. Ke-11, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dari Rp 10,6 triliun menjadi Rp 1,72 triliun atau turun 16,27 persen.

Ke-13, pajak rokok tetap pada angka Rp 650 miliar. Ke-14, pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan dari Rp 11 triliun menjadi Rp 6,12 triliun atau turun 55,68 persen.

"Tapi prediksi ini masih sangat bisa jadi berubah lagi melihat kondisi Covid-19. Artinya, kalau kondisinya semakin tinggi otomatis kondisinya semakin rumit kan. Tapi kalau menurun, ya berarti bisa naik lagi APBD-nya," jelas Suhaimi.

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

2 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

14 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

24 hari lalu

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

Persiapan Jakarta sebagai Kota Aglomerasi setelah disahkannya UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

35 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

42 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan tiga Raperda menjadi Perda

Baca Selengkapnya

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

43 hari lalu

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

DPRD DKI Jakarta menekankan pentingnya penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan selektif menjelang Pilkada, agar tidak merugikan warga Jakarta yang memiliki hak memilih.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

46 hari lalu

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

DPRD DKI Jakarta mengusulkan kebutuhan pembentukan DPRD tingkat II dalam RUU DKJ setelah Jakarta tak lagi Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

47 hari lalu

DPRD DKI Bandingkan Kepentingan KJMU dengan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

DPRD DKI Jakarta mengkritik kebijakan Pj Heru Budi terkait pemangkasan penerima KJMU.

Baca Selengkapnya

DPRD Sebut Pemprov DKI Cabut 12 Ribu Penerima KJMU Tahun Ini

47 hari lalu

DPRD Sebut Pemprov DKI Cabut 12 Ribu Penerima KJMU Tahun Ini

DPRD DKI Jakarta menyebut adanya penurunan anggaran KJMU hingga Rp 180 miliar tahun ini. Imbasnya pemerintah menghapus 12 ribu penerima manfaat KJMU.

Baca Selengkapnya