Bansos Tahap 2 Berbentuk Uang Tunai, DKI Tunggu Arahan Anies

Kamis, 7 Mei 2020 10:49 WIB

Pegawai PT POS Indonesia (Persero) berkoordinasi sebelum pelepasan distribusi bantuan sosial sembako di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 20 April 2020. Pemerintah mulai menyalurkan bantuan sosial untuk wilayah di DKI Jakarta dalam rangka penanganan COVID-19 di wilayah Jabodetabek. ANTARA/Sigid Kurniawan-Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sosial DKI Jakarta belum memutuskan bentuk bantuan sosial (bansos) tahap dua bagi masyarakat terdampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah mengatakan usul perubahan bentuk bansos dari paket sembako menjadi bantuan langsung tunai (BLT) masih dibicarakan.

"Itu yang kami masih tunggu. Kan yang pasti kalau dari pusat bentuknya itu tahap kedua ini beras dari bulog 25 kg. Itu yang disampaikan Pak Mensos, hanya beras saja 25 kg, tapi mungkin itu senilai Rp300 ribu," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah di Jakarta, Rabu, 6 Mei 2020.

Irmansyah menyatakan masih menunggu arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan apakah bantuan DKI Jakarta akan melengkapi bantuan pusat atau bahkan menjadi bantuan tunai, seperti usulan beberapa pihak.

"Tapi pada prinsipnya dari pak gubernur, jangan sampai ada yang kelaparan. Karenanya untuk tahap satu kemarin, sambil menunggu bansos presiden tanggal 20 April 2020, kami mulai lebih dulu, karena kan ini tidak bisa menunggu, banyak masyarakat yang sedang membutuhkan. Terlebih tanggal 10 April kita mulai PSBB," ucapnya.

Irmansyah mengatakan hingga saat ini bentuk bansos yang disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta adalah paket sembako.

Adapun soal bantuan langsung tunai, Irmansyah mengatakan pihaknya harus memiliki nomor rekening masing-masing penerima bantuan, termasuk yang tidak ber-KTP DKI.

"Padahal kan ini bantuan tidak hanya untuk KTP DKI, tapi juga KTP non-DKI. Bagaimana kami bisa memastikan orang KTP non-DKI juga pakai cash transfer, tidak sederhana maksudnya. Kadang-kadang ada yang lihat angka itu kecil, tapi kalau sembako kan lebih bisa diterima. Tapi itu kami serahkan pada pimpinan," katanya.

Diperkirakan ada sekitar dua juta kepala keluarga (KK) atau lebih yang bakal menerima bansos tahap dua berbekal data yang diperbaharui.

Jika nantinya bantuan tersebut berupa sembako, Pemprov DKI Jakarta juga mempertimbangkan agar bantuan sosial itu lebih bisa memberi efek gizi yang lebih tinggi pada warga dibanding bantuan pertama.

"Ada kajiannya, seperti kandungan proteinnya. Untuk tahap kedua ini perencanaannya Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (KPKP) yang buat. Kan yang pertama kami berpikiran yang penting makan dulu semua karena kondisinya, untuk tahap kedua kami benahi, jadi ada kemungkinan tidak hanya sardin kaleng, tapi yang pasti tidak ada lagi masker," kata Irmansyah.

Untuk penyalurannya, Irmansyah menyatakan Pemprov menekankan agar distribusinya jangan sampai putus masyarakat mendapatkan bahan makanan.

Pada tahap I penyaluran bansos, Pemprov DKI Jakarta menargetkan 1,2 juta kepala keluarga (KK), namun hingga 28 April 2020, berdasarkan data dari laman web COVID-19, tercatat penerima bansos tahap satu senilai Rp149.500 itu, mencapai 1.178.173 KK.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebutkan penyaluran bantuan sosial sebagai jaring pengaman bagi masyarakat terdampak penerapan Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) terdistribusi dengan baik dengan persentase 98,4 persen.

Berdasarkan catatannya, total ada 1,6 persen bansos yang terdistribusi ke orang yang tidak berhak menerima, tapi bantuan itu lalu dikembalikan, dengan catatan ada yang salah alamat, ada yang orang mampu, ada yang sudah meninggal dunia.

"Semua itu akan jadi bahan untuk koreksi dalam pendistribusian berikutnya," kata Anies, Jumat, 1 Mei 2020.

Anies Bswedan mengatakan penyaluran bansos berikutnya kemungkinan didistribusikan menjelang Idul Fitri 1441 H. Pemprov DKI akan memberikan bingkisan bansos menjelang Idul Fitri yang proses eksekusinya dilakukan seminggu atau 10 hari sebelum Lebaran. "Bansos ini ditujukan untuk menjangkau masyarakat lebih banyak dari yang pertama," katanya.

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

23 menit lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

13 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

16 jam lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

1 hari lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

1 hari lalu

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

2 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

3 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya