Aduan di Tengah Pandemi Covid-19, dari Bansos hingga Bayaran Kos

Kamis, 14 Mei 2020 13:45 WIB

Warga menata bantuan sembako dari Kementerian Sosial untuk dibagikan pada warga yang terdampak virus corona atau Covid-19 di Kayuringin, Bekasi, Sabtu, 9 Mei 2020. Menurut Wakil Walikota Bekasi, wilayah tersebut salah satu daerah yang jumlah positifnya terbanyak di Kota Bekasi. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi organisasi masyarakat sipil menerima 254 pengaduan dari orang yang terdampak pandemi Covid-19. Direktur Rujak Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja menyatakan, pengaduan itu berasal dari 12 provinsi di Indonesia yang dihimpun sejak 18 April hingga 11 Mei.

"Sejak tanggal 18 April sampai hari ini kami membuka kanal pengaduan melalui Whatsapp dan ini sebenarnya untuk melihat dampak ekonomi sosial," kata Elisa saat konferensi pers virtual, Kamis, 14 Mei 2020.

Pengaduan itu datang dari warga yang berdomisili di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Yogyakarta, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Elisa merinci aduan terbanyak berasal dari Jakarta (154) yang disusul Jawa Barat (56) dan Banten (18). "Tapi ini mungkin ada bias lokasi karena sebagian besar kantor kami di DKI," ujar dia.

Menurut dia, keluhan warga variatif, mulai soal pendistribusian bantuan sosial atau bansos hingga tak mampu membayar uang sewa indekos atau kontrakan. Mereka juga mengeluh tidak bisa membayar cicilan serta kena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pengurangan gaji.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, ada warga yang tidak mampu membayar SPP anak dan membayar pulsa untuk belajar secara daring. Mereka juga kesulitan membayar tagihan listrik dan air.

Pengadu, Elisa melanjutkan, didominasi pekerja informal seperti supir ojek online dan taksi online serta pedagang kaki lima (PKL). Kemudian keluhan juga berasal dari pekerja formal, buruh pabrik, mahasiswa, dan pensiunan.

"Pandemi ini mempengaruhi kehidupan dan kondisi perekonomian secara drastis terutama di kampung kota dan orang yang berpenghasilan dari sektor informal," kata dia.

Organisasi masyarakat sipil yang tergabung koalisi ini antara lain YLBHI, LBH Jakarta, Urban Poor Consortium, Lokataru Foundation, Rujak Center for Urban Studies, dan Amrta Institute for Water Literacy. Warga dapat mengadu ke koalisi dengan mengirimkan pesan Whatsapp ke 085714960447.

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

3 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

5 hari lalu

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

Hakim MK Saldi Isra dalam dissenting opinion sebut 7 daerah harusnya pemungutan suara ulang. Berapa suara Prabowo-Gibran di tempat itu?

Baca Selengkapnya

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

5 hari lalu

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

MK sebut penyaluran bansos menjelang pemilu tak untungkan Prabowo-Gibran. Ini gelontoran dana bansos triliunan rupiah menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

MK Rekomendasikan Bansos Tak Dibagikan Menjelang Pemilu, Ganjar: Hakim Tidak Konsisten

7 hari lalu

MK Rekomendasikan Bansos Tak Dibagikan Menjelang Pemilu, Ganjar: Hakim Tidak Konsisten

Ganjar Pranowo, mengatakan, hakim MK tidak konsisten dalam mempertimbangkan putusan sengketa hasil Pilpres 2024 terurama soal bansos

Baca Selengkapnya

3 Poin Dissenting Opinion Hakim Saldi Isra dalam Putusan MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres Anies-Muhaimin

7 hari lalu

3 Poin Dissenting Opinion Hakim Saldi Isra dalam Putusan MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres Anies-Muhaimin

"Saya berkeyakinan bahwa dalil pemohon terkait dengan politisasi bansos beralasan menurut hukum," ucap Saldi Isra.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Saldi Isra Anggap Politisasi Bansos Terjadi di Pilpres 2024

7 hari lalu

Hakim MK Saldi Isra Anggap Politisasi Bansos Terjadi di Pilpres 2024

"Saya berkeyakinan bahwa dalil pemohon terkait dengan politisasi bansos beralasan menurut hukum," ucap Saldi Isra.

Baca Selengkapnya