Viral Warga Bogor Padati Pasar Anyar Tak Peduli PSBB
Reporter
Mahfuzulloh Al Murtadho
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 18 Mei 2020 01:51 WIB
TEMPO.CO, Bogor - Warga Bogor tampak memadati Pasar Anyar pada Minggu, 17 Mei 2020, untuk berbelanja kebutuhan Lebaran tanpa mempedulikan aturan PSBB Bogor.
Sepekan menjelang Idul Fitri 1441 Hijriyah, Pasar Kebon Kembang atau Pasar Anyar terpantau sangat ramai, tanpa mempedulikan physical distancing. Keramaian pengunjung membuat kemacetan lalu lintas di beberapa ruas jalan di seputar pasar itu, seperti jalan Dewi Sartika, Jalan Mayor Oking hingga ke jalan Pengadilan.
Kepadatan dan kerumunan warga di pasar yang hanya sepelemparan batu dari Balai Kota Bogor itu, viral di media sosial. Dalam video berdurasi 31 detik tersebut, terlihat warga memadati jalan Ardio menuju stasiun Bogor.
Kepala Satpol PP Kota Bogor Agustarsyah, membenarkan kejadian tersebut. Agus mengatakan video tersebut menunjukkan kerumunan itu terjadi pukul 10 pagi. “Tadi kami ke sana. Warga yang datang untuk belanja, luar biasa,” kata Agus kepada Tempo, Ahad 17 Mei 2020.
Agus mengatakan kerumunan di pasar Anyar ini bukan pada hari ini saja, melainkan sudah terjadi dua hari ke belakang. Satpol PP Bogor telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk melakukan penyekatan akses masuk kawasan pasar..
Bersama dengan Satuan Sabhara Polresta Bogor Kota, mereka melakukan penguraian kerumunan di lokasi yang jadi titik kerumunan, dengan cara meminta para pemilik kendaraan dan pedagang di badan jalan untuk memindahkan barang dagangan.
“Beberapa kita kenakan sanksi, bahkan ada penerima bantuan,” kata Agus.
Kepala Satpol PP Bogor mengatakan bingung karena banyak masyarakat mengaku kesulitan ekonomi akibat wabah Covid-19, namun fakta di lapangan pasar dipadati pembeli kebutuhan Lebaran.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menyayangkan kerumunan warga di Pasar Anyar apapun alasannya. Dedie meminta kepada masyarakat baik pembeli dan pedagang untuk menghormati pelaksanaan PSBB.
PSBB Bogor tahap III hingga 26 Mei itu bertujuan membatasi pergerakan orang untuk menekan penyebaran Covid-19. “Jangan menganggap situasi sekarang sudah benar-benar aman, karena belum ada data statistik yang menunjukkan penurunan jumlah paparan Covid-19 di Kota Bogor apalagi di Indonesia,” kata Dedie.
Seorang pedagang Pasar Anyar Asep Seftian mengatakan peningkatan pengunjung terjadi sejak Jumat 15 Mei 2020. Asep menyebut sebagian besar pembeli berbelanja bahan baku makanan, terutama daging. Selain daging para pembeli pun memadati toko kelontong atau grosir untuk berbelanja keperluan dan bahan pembuatan kue.
Asep senang karena Pasar Anyar mulai ramai kembali dan membantu memulihkan ekonomi. “Apalagi bentar lagi kan lebaran. Mungkin saat ini mulai datang rezeki kita,” kata Asep.
M.A MURTADHO