Operator Bus Keluhkan Bansos Polisi di Jakarta Tak Merata

Selasa, 19 Mei 2020 21:12 WIB

Penumpang memasuki bus Antar Kota antar Propinsi (AKAP) setelah pemberitahuan larangan mudik di terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Rabu, 22 April 2020. Pemerintah resmi melarang warga mudik Lebaran ke kampung halaman demi mencegah pandemi virus corona (covid-19) yang berlaku secara efektif pada Jumat, 24 April 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Operator bus di Jakarta mengeluhkan penerima bantuan sosial atau bansos yang disalurkan Polda Metro Jaya. Ketua Unit Bus Kecil Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Limbong, mempertanyakan asal usul data yang dikantongi polisi.

"Kenapa tidak minta datanya kepada Organda DKI? Yang terjadi apa pak, mohon maaf, sangat minim anggota saya pengemudi mikrolet yang mendapat bantuan dari kepolisian," kata Limbong saat diskusi virtual, Selasa, 19 Mei 2020.

Menurut dia, bantuan polisi justru tidak merata ke seluruh pramudi atau pengemudi bus yang terdampak pandemi Covid-19. Limbong mengaku moda transportasi tertentu justru memperoleh bantuan cukup banyak. Sementara pengemudi mikrolet di DKI tidak menerima bantuan apapun dari Polda Metro.

Limbong lalu membandingkan dengan bantuan dari PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk pramudi yang disalurkan oleh Direktur Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas. Darmaningtyas, tutur dia, berkoordinasi dengan Organda DKI.

"Dengan pola bantuan yang terjadi saat ini akan terjadi overlapping (tumpang tindih) ketika bapak-bapak sekalian, instansi yang kami hormati tidak menghargai keberadaan daripada induk organisasinya," jelas Limbong.

Advertising
Advertising

Direktur Utama Perum Perhubungan Djakarta (PPD) Putu Pance Yasa menyerukan tak ada satupun pramudinya yang menerima bansos polisi. Putu berujar bantuan itu tidak mengakomodasi kebutuhan seluruh pramudi terdampak wabah virus corona. Padahal, dia menuturkan, pramudi PPD yang dirumahkan mencapai 682 orang.

"Satupun pramudi kami tidak ada di dalamnya (penerima bansos polisi). Entah data ini didapat dari mana saya tidak tau," ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro AKBP Hari Purnomo menjelaskan, pihaknya terjun langsung ke pool transportasi untuk mendata."Sehingga lebih akurat dan tepat sasaran," ujarnya.

Sebelumnya, kepolisian RI menganggarkan Rp 365 miliar untuk menyalurkan bansos kepada pengemudi transportasi umum di Indonesia yang kena imbas pandemi Covid-19. Di Jakarta sendiri tercatat 40.265 orang yang berhak mendapat bantuan terdiri dari sopir taksi, truk, bajaj, becak, angkutan umum (angkot), ojek pangkalan, dan kernet. Anggarannya sekitar Rp 72,5 miliar.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

12 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

14 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

17 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

18 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

18 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

19 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya