Wali Kota Bingung Ridwan Kamil Sebut Bekasi Masih Zona Merah

Kamis, 21 Mei 2020 13:15 WIB

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan Kartu Indonesia Anak ketika diluncurkan pada akhir Desember 2018. TEMPO/Adi Warsono

TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bingung karena Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut Bekasi masih masuk zona merah corona. Menurut Rahmat Effendi, penanganan kasus Covid-19 di Bekasi telah berhasil menurunkan kasus positif hingga tinggal 17 pasien.

"Jabar masih kasih label level 4, ukurannya dari mana ya?" kata Rahmat Effendi pada Kamis, 21 Mei 2020.

Hal itu berbeda dengan hasil klasifikasi wilayah yang dilakukan pemerintah kota Bekasi berdasarkan kelurahan. Menurut Wali Kota Bekasi, sebanyak 39 kelurahan telah dinyatakan zona hijau artinya tak ada kasus baru ditemukan, sedangkan kasus lama telah dinyatakan sembuh atau negatif.

"Sekarang yang P+ (positif) ada 17 orang di 17 Kelurahan dan sedang perawatan RS," kata dia.

Jumlah kasus positif Covid-19 ini disebut Rahmat Effendi sangat jauh menurun, karena total kasus terkonfirmasi positif di Kota Bekasi sebanyak 282. Penetapan zona hijau tak lepas dari kerja keras pemerintah.

"Padahal kita sudah kerja dan dikaji dari aspek indikator dan lapangan," kata Wali Kota Bekasi.

Advertising
Advertising

Kemarin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan hasil evaluasi Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat terhadap pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Provinsi pertama yang berakhir Rabu, 20 Mei 2020. Ia mengatakan tersisa 3 daerah yang masih dalam zona merah corona.

“Yang di level merah, rata-rata sebelum PSBB adalah merah, yaitu Kabupaten Bekasi dengan skor 14, Kota Bekasi dengan skor 12, kemudian Kota Cimahi dengan skor 12. Jadi tiga kota dan kabupaten ini diharapkan melanjutkan seperti yang sudah dilaksanakan,” kata dia dalam konferensi pers, Rabu, 20 Mei 2020.

Hasil evaluasi PSBB Provinsi berupa analisa risiko kesehatan dan non-kesehatan yang kemudian diterjemahkan dalam 5 tingkat level kewaspadaan. Perhitungan dilakukan lewat skoring terhadap 8 indikator. Yakni laju penambahan Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), tingkat kesembuhan, kematian, reproduksi Covid atau Rt, transmisi atau kontak indeks, pergerakan, serta risiko geografi.

Dengan akumulasi skor antara 8-11 masuk di Level 5 atau kritis (hitam), 12-14 Level 4 atau berat (merah), 15-17 Level 3 atau cukup berat (kuning), 18-20 Level 2 atau moderat (biru), serta 21-24 Level 1 atau rendah (hijau). Pemerintah Jawa Barat juga sudah memberikan panduan aktivitas kegiatan yang boleh dilakukan pada masing-masing Level kewaspadaan tersebut.

Menurut Ridwan Kamil, untuk jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Barat, Kota Depok tertinggi. “Tertinggi masih Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bekasi. Mengindikasikan masih mayoritas ada di zona Bodebek dan Bandung Raya."

ADI WARSONO

Berita terkait

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

4 jam lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

19 jam lalu

Relawan Daftarkan Kaesang Ikut Pilkada Kota Bekasi Lewat PKB

Relawan Nasional Pro Prabowo - Gibran (Pa-Gi) mendorong Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kota Bekasi 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

2 hari lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

2 hari lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

3 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

3 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

4 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

4 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya