Survei Indeks LaporCovid19: Warga Jakarta Belum Siap New Normal

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 4 Juni 2020 13:46 WIB

Petugas memberikan cairan hand sanitizer saat melakukan simulasi pembukaan pada new normal di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis, 4 Juni 2020. Taman Mini Indonesia Indah melakukan simulasi jelang kembali beroperasinya pada new normal dengan membatasi jumlah pengunjung serta tetap menjalankan protokol kesehatan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Hasil survei indeks presepsi resiko oleh LaporCovid19 dan Sosial Resilience Nanyang Technological University (NTU) menemukan bahwa warga DKI Jakarta belum siap untuk untuk memasuki new normal atau kenormalan baru di tengah pandemi Corona atau Covid-19.

"Secara keseluruhan kita bisa bilang warga DKI Jakarta belum siap memasuki era new normal," ujar peneliti NTU Sulfikar dalam diskusi virtual, Kamis 3 Juni 2020.

Sulfikar menyatakan hal tersebut tampak dari angka indeks presepsi resiko warga Jakarta berada di 3,46 dari rentang indeks 1 (bahaya) sampai 5 (tinggi).

Untuk angka 3,46 berada di tingkatan agak rendah dan agak tinggi, artinya masih berada di bawah angka kondisi ideal persepsi resiko antara indeks 4 dan 5.

Sulfikar menyebutkan, setidaknya indeks prespsi resiko warga DKI harus diatas empat >4.00 sehingga perilaku keselamatan warga menjadi lebih baik dan transmission juga bisa dikendalikan lebih baik.

Sulfikar mengatakan indeks presepsi resiko tersebut terdiri dari enam variabel yaitu knowledge, information, self protection, risk preception, economy dan social capital.

Dari survei yang dilakukan kepada warga Jakarta Menurut dia, tiga variabel ditemukan masih rendah yaitu perception hanya 3,01 persen, economy 2,93 persen dan social 3,34 persen.

Advertising
Advertising

Survei tersebut dilakukan pada 29 Mei sampai 2 Juni 2020, dengan jumlah responden valid 3.160, dengan metode quota sampling dengan variabel penduduk perkelurahan, survei dilakukan melalui onlines dengan platform quatrics yang disebarkan di aplikasi berbagi pesan. Metode analisis menggunakan formula spearman rho untuk mengukur kolerasi antar variabel dan faktor demografi.

Berdasarkan temuan tersebut LaporCovid19 dan NTU menilai kebijakan untuk memulai new normal di Jakarta belum saatnya dilaksanakan. Pemerintah DKI harus memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi agar presespi resiko warga DKI Jakarta meningkat dan akan memperkuan prilaku keselamatan dan disiplin warga menghadapi pandemi.

Berita terkait

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Kasus Corona Naik Lagi, Ini Tips Agar Kita Tetap Tenang

6 November 2022

Kasus Corona Naik Lagi, Ini Tips Agar Kita Tetap Tenang

Kasus corona yang meningkat akhir-akhir ini menunjukkan bahwa pandemi masih belum berakhir. Berikut ini cara agar tetap tenang hadapi wabah corona.

Baca Selengkapnya

Biden Klaim Pandemi Covid-19 Sudah Berakhir, di AS Kasus Corona Masih Tinggi

20 September 2022

Biden Klaim Pandemi Covid-19 Sudah Berakhir, di AS Kasus Corona Masih Tinggi

Kasus Corona di AS masih tinggi saat Joe Biden menyatakan pandemi Covid-19 sudah berakhir.

Baca Selengkapnya

Volkswagen Siapkan New Normal untuk Mengatasi Krisis Semikonduktor

20 September 2022

Volkswagen Siapkan New Normal untuk Mengatasi Krisis Semikonduktor

Volkswagen tak melihat bahwa krisis chip semikonduktor akan berakhir pada 2023. Strategi baru disiapkan untuk mengatasi produksi.

Baca Selengkapnya

Cari Sumber Pertumbuhan Baru, Kemenkeu Siapkan Kebijakan Ini

2 Agustus 2022

Cari Sumber Pertumbuhan Baru, Kemenkeu Siapkan Kebijakan Ini

Kemenkeu mulai mencari sumber pertumbuhan baru pasca pandemi COVID-19 dalam rangka menciptakan perekonomian yang berkelanjutan dan lebih kuat.

Baca Selengkapnya

WHO Ingatkan Covid-19 Masih Darurat Global

13 Juli 2022

WHO Ingatkan Covid-19 Masih Darurat Global

WHO menyatakan Covid-19 tetap menjadi keadaan darurat global, hampir 2,5 tahun setelah pertama kali diumumkan,

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Ini Saran Pakar

22 Januari 2022

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Ini Saran Pakar

Pakar meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan demi mengendalikan kasus COVID-19 yang mengalami kenaikan.

Baca Selengkapnya

Google Beli Gedung Rp14 Triliun di London, Yakin Kantor Tetap Penting

15 Januari 2022

Google Beli Gedung Rp14 Triliun di London, Yakin Kantor Tetap Penting

Google membeli gedung di London seharga Rp14 triliun di London karena yakin ruang kerja di kantor tetap penting di masa depan.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Minta G20 dan Cina Beri Keringanan Utang Negara Miskin

13 Januari 2022

Bank Dunia Minta G20 dan Cina Beri Keringanan Utang Negara Miskin

Bank Dunia mengimbau Cina dan G20 sebagai kreditor terbesar ikut berpartisipasi penuh dalam upaya pengurangan utang negara termiskin.

Baca Selengkapnya

Australia Hadapi Tahun Baru dengan Rekor Anyar Kasus Covid-19

2 Januari 2022

Australia Hadapi Tahun Baru dengan Rekor Anyar Kasus Covid-19

Australia memulai 2022 dengan rekor jumlah kasus Covid-19 baru, yang dikhawatirkan mengganggu sistem kesehatan nasional karena jumlah pasien naik.

Baca Selengkapnya