Epidemiolog Sebut Ganjil Genap di Pasar Tradisional Tak Efektif

Selasa, 16 Juni 2020 12:00 WIB

Pedagang sayur Endih, 45 tahun, membawa pesanan pembeli yang diterimanya melalui pesan singkat di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 di sebuah pasar tradisional di Jakarta, 20 April 2020. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Syahrizal Syarif menilai kebijakan ganjil genap di kios atau toko pasar tradisional tidak efektif mencegah penularan virus corona.

"Kebijakan tersebut tidak bakal menjamin protokol kesehatan bisa dijalankan dengan baik di pasar tradisional," kata Syahrizal saat dihubungi, Selasa, 16 Juni 2020.

Dalam pengelolaan pasar tradisional, kata dia, yang perlu diatur adalah konsumen yang datang. "Pedagang menjadi kelompok yang paling berisiko tertular karena jumlah kontak per satuan waktunya tinggi."

Dalam sehari, kata dia, pedagang bisa berhadapan dengan puluhan pembeli sehingga mereka yang perlu dilindungi. "Pemerintah kalau bisa membantu faceshield dan sarung tangan plastik. Pasar juga perlu menyediakan fasilitas cuci tangan dan pengaturan satu arah. Kalau bisa malah cek suhu bagi pengunjung."

Pemerintah, kata dia, mesti berfokus terhadap pencegahan penularan virus corona di pasar tradisional. Sebabnya, para pedagang di pasar tradisional masuk dalam kategori orang yang berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19, ketimbang di pusat perbelanjaan modern yang telah dibuka pada Senin kemarin.

"Mal mempunyai sumber daya yang cukup untuk menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Sedangkan pasar tradisional tidak," katanya.

Advertising
Advertising

Menurut epidemiolog UI itu, pengunjung pasar tradisional lebih sulit diatur dibandingkan pembeli di mal atau pasar modern. Selain itu, ruangan di dalam mal memungkinkan pengaturan jarak fisik atau physical distancing. "Sedangkan pasar tradisional bakal sulit untuk pengaturan jarak," ucapnya.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyebutkan terdapat 64 pedagang pasar tradisional di Jakarta yang positif Covid-19. Mereka berasal dari 9 pasar di berbadai pelosok Jakarta.

Berita terkait

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

15 jam lalu

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut

Baca Selengkapnya

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

17 jam lalu

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

18 jam lalu

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

23 jam lalu

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat pada Mei ini, sementara virus makin menular.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

1 hari lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

2 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

2 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

2 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

4 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

5 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya