Lautan Busa di BKT karena Limbah Detergen Keras Rumah Tangga

Reporter

Antara

Minggu, 28 Juni 2020 15:31 WIB

Permukaan aluran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) terkontaminasi gumpalan busa putih serupa salju pada Ahad, 28 Juni 2020. Situasi itu menjadi pemandangan unik bagi peserta Car Free Day (CFD). ANTARA/Andi Firdaus

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menyatakan lautan busa putih di Sungai Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit, Jakarta Timur, karena endapan detergen limbah rumah tangga yang terangkat turbulensi arus.

"Fenomena turbulensi aliran akibat ketinggian yang berbeda dari sisi yang berlawanan dan dipicu oleh penutupan Pintu Air Weir 1 Malaka Sari," katanya di Jakarta, Minggu, 28 Juni 2020.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi kemunculan busa di sekitar Pintu Air BKT WEIR - 1 Malaka Sari, Kelurahan Malaka Sari, Duren Sawit. Gumpalan busa itu menyerupai salju itu telah ditindaklanjuti jajaran Dinas LH DKI Jakarta sejak Sabtu, 27 Juni 2020.

Andono mengatakan sejak Selasa, 23 Juni 2020, Pintu Air Weir 1 Malaka Sari ditutup oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dalam rangka pengurasan air di kawasan BKT. Penutupan pintu air dari kawasan hulu BKT itu dilakukan secara rutin dan berkala oleh pihak BBWSCC dalam rangka perawatan sungai.

Saat pintu air dibuka, kata Andono, aliran dipompa untuk pembilasan (flushing) sehingga terjadi turbulensi yang menyebabkan timbulnya busa.

"Penutupan pintu air menimbulkan arus dari arah berlawanan sehingga aliran mengalami pergerakan yang kuat hingga detergen yang terendap cukup lama di dasar, naik ke permukaan," katanya.

Andono mengatakan masyarakat di sekitar bantaran sungai masih banyak yang menggunakan detergen keras untuk mencuci di rumah, bisnis cuci kendaraan, hingga mencuci pakaian.<!--more-->

Sumber air BKT berasal dari Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan beberapa saluran air penghubung yang melintas di Jatinegara dan Duren Sawit.
"Memang berasal dari buangan limbah masyarakat yang banyak mengandung detergen keras," katanya.

Deterjen berkategori keras akan memproduksi banyak busa karena kandungan Metilen Blue Active Surfactan (MBAS).

Detergen jenis itu disebut Andono kurang ramah bagi lingkungan sebab berpotensi merusak ekosistem sungai. "Padahal banyaknya busa tidak menjadi patokan hasil pencucian bisa lebih bersih. Sebaiknya masyarakat menggunakan detergen lembut yang lebih ramah lingkungan," katanya.

Andono memastikan bahwa busa tersebut akan hilang dengan sendirinya. Guna mengantisipasi terulangnya peristiwa itu, Dinas LH DKI Jakarta mengintensifkan sosialisasi dan penegakan hukum.

"Kita intensifkan sosialisasi serta penegakan hukum oleh Bidang Penaatan dan Penegakan Hukum DLH terhadap pelaku usaha cucian kendaraan dan pakaian di sepanjang BKT yang mengalirkan limbah ke badan air tanpa pengolahan," katanya.

Secara bertahap, Pemprov DKI Jakarta akan membangun Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) yang bertujuan menghasilkan olahan berupa air yang memenuhi baku mutu air limbah yang dapat dibuang ke badan air dengan aman.

Berita terkait

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

8 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

9 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

19 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

41 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

45 hari lalu

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.

Baca Selengkapnya

Sidang Pembunuhan Karyawan MRT: Korban Dibius di Kalibata, Dibunuh di Tebet, Dibuang di BKT

52 hari lalu

Sidang Pembunuhan Karyawan MRT: Korban Dibius di Kalibata, Dibunuh di Tebet, Dibuang di BKT

Pelaku pembunuhan karyawan MRT Disa Dwi Yarto sempat membius korban, tetapi tidak berhasil

Baca Selengkapnya

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

27 Februari 2024

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

Perusahaan ini bertekad untuk memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah secara efektif tanpa merusak lingkungan

Baca Selengkapnya

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

22 Februari 2024

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

22 Februari 2024

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

Presiden Jokowi menekankan pentingnya perangkat ini untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

15 Februari 2024

Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

Potensi hujan lebat di Jawa Barat saat pencoblosan Pemilu 2024 menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno pada hari ini.

Baca Selengkapnya