Covid-19 Tak Terkendali, Ini Saran Anggota DPRD ke Anies Baswedan

Selasa, 7 Juli 2020 09:34 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperketat pengawasan protokol Covid-19. Pemprov DKI Jakarta dianjurkan mengerahkan lurah hingga wali kota untuk membantu mengawasi protokol kesehatan pada masa PSBB Transisi menuju new normal.

"Pengawasan diharapkan tidak kendor hingga akhir tahun atau tepatnya sebelum vaksin ada," kata Gilbert melalui keterangannya, Selasa, 7 Juli 2020.

Kasus Covid-19 di Jakarta pada Senin, 6 Juli 2020 bertambah 231 orang. Kemarin, mereka yang terpapar Corona mencapai 12.295 orang. Sehari sebelumnya, angka penularan virus corona mencetak rekor baru dengan penambahan 256 kasus baru.

Menurut dia, Gubernur DKI Anies Baswedan harus tegas dalam memberi sanksi kepada pejabat wilayah yang tidak becus mengawasi protokol kesehatan di kawasan mereka. Saat ini, kata dia, kalangan menengah bawah yang masih luput dari perhatian dalam penerapan protokol kesehatan.

Pemerintah harus memberikan perhatian khusus penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat di kalangan bawah. Sebab, kelompok masyarakat menengah dan atas, anggota Komisi Ekonomi DPRD DKI ini, telah mampu menjaga dirinya sendiri.

Advertising
Advertising

"Hal ini terlihat misalnya di mini market mereka sudah tertib dan disiplin," ucapnya. "Kesadaran ini sulit diharapkan tumbuh spontan di kalangan masyarakat bawah. Mereka harus dididik dalam jangka waktu lama."

Gilbert menilai lonjakan kasus pada masa PSBB transisi ini karena kesalahan pemerintah. Menurut dia, Anies kerap mengumbar pernyataan bahwa virus ini telah terkendali di Ibu Kota.

Pemerintah DKI, kata dia, kerap mengumumkan bahwa angka reproduksi efektif (Rt) virus di DKI telah di bawah satu, yakni 0,99. Bahkan, Anies Baswedan kembali membuat keterangan publik yang mengungkap angka reproduksi turun selama masa PSBB transisi menjadi 0,98.

Pernyataan publik terkait dengan Rt yang disalahgunakan dengan menyebut wabah terkendali menjadi bumerang bagi pemerintah. Sebab, masyarakat semakin menganggap enteng virus ini dan abai terhadap penerapan protokol kesehatan pada masa menjelang new normal.

"Menggunakan data dengan Rt 0,99 atau 0,98 sebagai dasar untuk mengatakan Covid-19 sudah terkendali akan membuat kita gegabah," ucapnya.

Menurut dia, pernyataan publik Anies Baswedan yang mengumbar bahwa wabah telah terkendali sangat tidak bijak digunakan dalam kondisi di mana grafik penularan terus meninggi di Ibu Kota. Dengan angka absolut di atas 200 kasus per hari pada beberapa hari ini telah menunjukan sinyal merah bahwa wabah makin tidak terkendali. "Ingat dari dua kasus di Depok menular ke seluruh Indonesia."

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya