TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan warga yang berkunjung ke mal lebih disiplin menjalani protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Buktinya, menurut Wagub DKI Riza Patria, pengunjung yang datang tak melebihi 20-30 persen dari kapasitas ruangan.

Sementara jumlah orang di dalam mal dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas saat Pembatasan Sosial Berskala Besar disingkat PSBB transisi.

"Artinya masyarakat menengah ke atas lebih memiliki kesadaran yang baik terkait kedisiplinan, kepatuhan, ketaatan untuk menghindari penyebaran Covid-19 itu sendiri," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 14 Juli 2020.

Wagub DKI Riza menuturkan, kondisi berbeda terjadi di transportasi publik. Politikus Partai Gerindra itu menilai, warga yang menggunakan kendaraan publik masih kerap menumpuk. Alhasil, aturan untuk menjaga jarak atau physical distancing tidak terwujud.

"Sebaliknya di transportasi umum itu masih cukup padat dan masyarakatnya masih belum bisa mengatur jaga jarak," ucapnya.

Dia menambahkan, pemerintah DKI telah membuat pelbagai regulasi guna menekan penularan virus corona. Misalnya, membatasi jumlah orang di transportasi umum, mal, tempat ibadah, hingga perkantoran. Warga juga wajib mengenakan masker jika beraktivitas di luar rumah.

Kemudian, lanjut Riza, pemerintah daerah mengerahkan aparat serta lima ribu aparatur sipil negara (ASN) untuk memantau penerapan protokol kesehatan di Jakarta.

"ASN atau pegawai kami setiap hari yang bertugas menjadi pengawas PSBB hadir di tempat-tempat umum di berbagai kegiatan, termasuk di pasar," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan menetapkan PSBB transisi di Ibu Kota sejak 5 Juni-2 Juli yang selama 14 hari. Aktivitas sosial dan ekonomi diizinkan buka lagi. Namun, warga tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Dasar hukum PSBB transisi tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.