Foto udara Kawasan Wisata Kota Tua lapangan Museum Fatahillah di Jakarta, Ahad, 31 Mei 2020. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyiapkan protokol normal baru pariwisata dengan konsep Cleanliness, Health and Safety (CHS) yang nantinya akan diterapkan ketika suatu daerah telah dinyatakan siap untuk membuka kembali destinasi wisata. ANTARA/Hafidz Mubarak A
TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengusulkan Museum Kota Tua disewakan untuk keperluan rapat sebagai upaya mengoptimalkan pendapatan anggaran daerah.
"Bagaimana mengoptimalkan peran museum (Kota Tua) kenapa gak dijadikan sarana meeting room? (oleh) Siapa saja, jadiin dong," kata M Taufik di Ancol, Jakarta Utara, Minggu, 19 Juli 2020.
Bila nantinya diubah dan dikelola dengan baik, lanjut Taufik, perusahaan yang ada di Jakarta didorong untuk rapat di sana yang menurutnya memiliki keunikan sendiri karena akan berefek pada sejarah lokasi tersebut.
"Kan lumayan tuh, dia ongkos meetingnya. Kemudian, habis meeting dia lihat, apa-apa yang ada di meseum itu. Kan beda suasananya. Tidak mesti di hotel," ucap dia.
Untuk merealisasikan hal tersebut, politikus Gerindra itu mengaku DPRD DKI akan memanggil Dinas Kebudayaan agar tempat wisata sejarah di ibu kota itu diperhatikan dan diusulkan diubah menjadi tempat rapat yang nantinya bernilai ekonomi.
"Setiap museum ada meeting roomnya. Nanti kami bilang ke dinas kebudayaan, kamu berdayakan ini museum," ujarnya.
Setelah dikelola dengan baik, kata Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini, Kota Tua harus menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar siswa sekolah di Jakarta tentang sejarah kawasan tersebut.
"Abis itu wajib dong anak-anak sekolah, tonton nih museum. Yang menarik buat saya adalah multifungsi," tuturnya.
