Masyarakat Abai Protokol Kesehatan Covid-19, Ini Kata Psikolog

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Erwin Prima

Minggu, 26 Juli 2020 04:31 WIB

Polisi Lalu lintas menilang pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan lentjen suprapto, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020. Ditlantas Polda Metro Jaya akan menindak pengendara yang melanggar lalu lintas maupun aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi soal mengedepankan protokol kesehatan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog dari Universitas Pancasila, Aully Grashinta, menilai ada banyak faktor yang menyebabkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan selama PSBB transisi menurun. "Pertama karena informasi yang simpang siur," kata Aully melalui pesan singkat, Sabtu, 25 Juli 2020.

Menurut Aully, simpang siur informasi menyebabkan persepsi yang berbeda di masyarakat. Sebagian masyarakat pun sulit memahami informasi dari pemerintah. Informasi yang simpang siur ini terlihat dari perbedaan kebijakan antara pemerintahan pusat dan daerah sejak awal pandemi ini terjadi.

Bahkan, ketidakkonsistenan dan informasi yang simpang siur ini terus ditampilkan di media oleh pejabat publik hingga menyebabkan masyarakat bingung terhadap kebijakan pemerintah. "Jadi, masyarakat bingung mau ikut yang mana."

Sementara di sisi lain, kata dia, informasi yang lebih penting seperti derita yang dialami pasien Covid-19, kesulitan yang dihadapi tenaga kesehatan, institusi kesehatan dan pihak-pihak yang berjuang menekan Covid kini tidak menjadi perhatian utama yang disorot pemerintah.

Yang terlihat, kata dia, konflik kepentingan lebih menonjol ketimbang masalah utama menanggulangi wabah ini. "Hal inilah yang membuat masyarakat juga akhirnya apatis dan tidak terlalu mau nurut pada aturan yang ditetapkan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Rendahnya kesadaran terhadap protokol kesehatan juga disebabkan pemahaman masyarakat yang tidak merata. Menurut dia, hingga hari ini masih banyak masyarakat yang kurang paham terhadap bahaya wabah ini. "Apa akibatnya, apa dampaknya dan lain sebagainya belum secara komprehensif dipahami."

Selain itu, sebagian masyarakat Indonesia masih mempunyai cara pandang yang konvensional. Artinya, sebagian masyarakat mengikuti aturan karena adanya ancaman hukuman atau sanksi.

"Mereka bukan mematuhi aturan karena memahami alasannya," ujarnya. "Jadi selama mereka tidak merasakan adanya sanksi dan hukuman bagi diri mereka sendiri ya sulit untuk mengikuti aturan yang ada."

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Arifin mengatakan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan Covid-19 jauh menurun pada PSBB transisi. "Pelanggarannya naik lebih dari dua kali lipat," katanya.

Selama PSBB transisi yang dimulai pada 5 Juni lalu, Pemerintah DKI Jakarta menerima Rp 1,1 miliar dari denda pelanggaran protokol kesehatan. Denda paling banyak diterima adalah dari pelanggar perorangan, yakni Rp 664 juta. Selanjutnya dari tempat atau fasilitas umum sebanyak Rp 264 juta, serta dari kegiatan sosial budaya sejumlah Rp 171 juta.

Arifin mengatakan,jumlah denda perorangan tercatat sebanyak 4.094 kasus. Sementara untuk tempat atau fasilitas umum sebanyak 71 kasus. Sedangkan bagi kegiatan sosial budaya, ada 18 denda yang dikeluarkan.

Di periode yang sama, jumlah teguran tertulis yang dikeluarkan pemerintah DKI untuk fasilitas umum adalah 401 dan untuk kegiatan sosial budaya sebanyak 8. Sedangkan sanksi kerja sosial untuk perorangan mencapai 37,599. Terakhir, sanksi segel diberikan kepada kegiatan sosial budaya sebanyak 28 kali.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya