DPRD DKI Kritik Pengawasan Kantor, Dinas Tenaga Kerja: Sudah Ketat

Kamis, 30 Juli 2020 10:40 WIB

Ilustrasi gedung DPRD DKI Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta Andri Yansyah membantah kritik anggota DPRD DKI mengenai pengawasan perkantoran yang tak maksimal, terutama di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi. "Kalau berbicara masalah masif dan ketat, sudah dilakukan secara ketat," kata dia saat dihubungi, Rabu malam, 29 Juli 2020.

Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Gembong Warsono menilai Pemerintah DKI Jakarta gagap menghadapi penularan Corona atau Covid-19 yang terus bertambah, terutama sejak penerapan PSBB Transisi. Dia menganggap sejak awal tak ada langkah kongkrit pemerintah DKI untuk menekan penularan corona, sehingga muncul klaster perkantoran.

Data Disnakertrans DKI menunjukkan pengawasan PSBB di tempat kerja dilakukan sejak April 2020 hingga kini. Pada PSBB tahap 1 periode 10-23 April, petugas menginspeksi 502 perusahaan.

Dari angka itu, sebanyak 355 perusahaan masuk kategori dikecualikan dan belum menjalankan protokol kesehatan. Disnakertrans, kata Andri, memberi peringatan atau pembinaan.

Pada PSBB tahap 2, per 24 April-21 Mei ada 764 perusahaan yang diinspeksi. Petugas mendapati 382 perusahaan dikecualikan masih beroperasi dan tidak mematuhi protokol kesehatan.

Advertising
Advertising

Untuk PSBB tahap 3 pada 22 Mei-5 Juni, Disnakertrans hanya menginspeksi 51 perusahaan. Hingga saat itu, masih ada 41 perusahaan dikecualikan yang melanggar.

Pengawasan kembali ditingkatkan saat Jakarta berada di masa PSBB transisi tahap 1 pada 6-18 Juni. Disnakertrans mendatangi 669 perusahaan. Namun, hanya 275 perusahaan yang mematuhi protokol kesehatan.

Petugas menginspeksi 692 perusahaan saat PSBB transisi tahap 2 pada 19 Juni-2 Juli. 632 di antaranya sudah mematuhi aturan pemerintah. Transisi tahap ketiga pada 3-16 Juli 1.055 perusahaan diinspeksi, 1.053 patuh dan lainnya ditutup sementara. Di tahap keempat per 17-31 Juli inspeksi dilakukan terhadap 475 perusahaan.

Andri mengatakan banyak faktor yang menyebabkan karyawan terinfeksi virus Covid-19. Salah satunya terpapar dari luar kantor. Itu artinya, menurut dia, klaster perkantoran terbentuk belum tentu karena tertular virus di kantor.

Bisa di rumah, bisa pada saat tugas ke luar kota, bisa dalam perjalanan dari kantor ke rumah. “Atau sebaliknya. Itu bisa terjadi."




Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

10 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

16 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

20 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

1 hari lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

1 hari lalu

Penjelasan PDIP Minta MPR Tidak Lantik Prabowo-Gibran dalam Gugatannya ke PTUN

Sidang pemeriksaan pendahuluan gugatan PDIP terkait dugaan perbuatan melawan hukum oleh KPU telah gelar pukul 10.00 WIB, Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

2 hari lalu

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya

Baca Selengkapnya

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

2 hari lalu

PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.

Baca Selengkapnya