Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan IPB memeriksa kesehatan daging kurban setelah dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat 31 Juli 2020. Pemeriksaan sesudah pemotongan hewan kurban tersebut untuk mengantisipasi penyebaran penyakit dari hewan kurban. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
TEMPO.CO, Bogor -Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor melibatkan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dalam mengawal penerapan protokol kesehatan saat penyembelihan hewan kurban di sekretariatnya di Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 1 Agustus 2020.
"Ritual penyembelihan kurban disaksikan secara terbatas, dan untuk mencegah kerumunan, kegiatan ini dijaga ketat oleh Banser serta mengikuti imbauan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan," ujar Ketua PCNU Kota Bogor Ifan Haryanto di sela kegiatan penyembelihan hewan kurban di Bogor, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Akan tetapi, katanya, kegiatan tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena saat ini terjadi pandemi Covid-19, sehingga perlu menerapkan protokol kesehatan.
"Acara kurban ini merupakan kegiatan rutin yg dilaksanakan PCNU Kota Bogor, namun teknis pelaksanaannya pada tahun ini agak berbeda karena dilaksanakan dalam kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air," kata Ifan.
Dia mengatakan protokol kesehatan yang wajib dipatuhi peserta, seperti mengenakan masker, rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, serta memeriksa suhu tubuh sebelum mereka memasuki area Sekretariat PCNU Kota Bogor.
"Selanjutnya paket kurban dibagikan kepada warga dengan cara diantar ke rumah masing-masing," tuturnya.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut, seluruh pengurus harian PCNU Kota Bogor serta sejumlah pengurus lembaga dan badan otonom NU Kota Bogor.
"Berkurban merupakan salah satu bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan menjalankan perintah-Nya dan semata berharap untuk mendapatkan keridaan-Nya. Berkurban juga bisa sekaligus menjadi sarana untuk mensyukuri nikmat dan berbagi kepada sesama," kata dia.