Disnaker DKI Sebut Banyak Perkantoran Tutupi Karyawan Positif Covid-19, Ada Apa?

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 5 Agustus 2020 21:55 WIB

Karyawan mengenakan face shield dan masker saat beraktivitas di pusat perkantoran, kawasan SCBD, Jakarta, Senin, 8 Juni 2020. Pekan awal masa pembatasan sosial berskala berskala besar (PSBB) transisi, Pemprov DKI Jakarta mulai memperbolehkan karyawan di perkantoran kembali bekerja namun dengan jumlah karyawan yang dibatasi. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta Andri Yansah menilai banyak perusahaan yang menutupi temuan karyawan yang terinfeksi atau positif Covid-19 di lingkungan perkantoran.

Andri meminta perusahaan transparan dan melaporkannya jika menemukan karyawan yang positif Covid-19.

"Jadi jangan ditutup-tutupi kalau ada karyawan yang positif. Laporkan ke kami untuk ditindaklanjuti," kata Andri saat dihubungi, Rabu, 5 Agustus 2020.

Hingga hari ini, Disnaker DKI telah menutup 29 perkataan di Ibu Kota. Sebanyak 26 perkantoran di antaranya ditutup karena temuan karyawan yang terinfeksi virus Corona.

Temuan puluhan klaster perkantoran dalam waktu sepekan itu, kata Andri, hasil dari inspeksi mendadak Dinas Tenaga Kerja langsung ke perusahaan. Dinas Tenaga Kerja, kata dia, menindaklanjuti laporan dari Dinas Kesehatan dan warga bahwa ada temuan kasus di perkantoran.

"Begitu kami sidak dan ditemukan kasus positif Covid-19 karyawan di perkantoran, kami langsung tutup selama tiga hari," ujarnya. "Karyawan yang positif wajib menjalani isolasi selama 14 hari."

Advertising
Advertising

Setelah ditutup, kantor akan disemprot disinfektan setiap hari. Selain itu, perusahaan juga diwajibkan melakukan pemeriksaan rapid tes kepada seluruh karyawan. "Kalau hasilnya reaktif karyawan harus isolasi 14 hari dan menjalani tes swab," ujarnya.

Andri berharap perusahaan mau terbuka jika menemukan karyawannya positif Covid-19. Dengan cepat melaporkan adanya karyawan positif, maka pemerintah lebih mudah dalam mengendalikan penularan Corona.

Namun, jika perusahaan menutup kasus penularan virus di perkantoran, justru bakal merugikan mereka sendiri. "Sebab, virus bisa menyebar ke karyawan lain tanpa diketahui. Kalau sejak dini dilaporkan pemerintah bisa melakukan kontak tracing untuk memutus rantai penularan," ujarnya. "Covid-19 ini bukan aib. Justru semakin ditutupi bisa bertambah bahaya dan merugikan perusahaan."

Berita terkait

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

18 Januari 2024

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami kenaikan, namun begitu kampanye imunisasi vaksin virus corona dianggap belum perlu.

Baca Selengkapnya

Disnakertrans Turunkan Tim Investigasi di Lokasi Ledakan Tungku Smelter Morowali, Berfokus pada 3 Aspek

26 Desember 2023

Disnakertrans Turunkan Tim Investigasi di Lokasi Ledakan Tungku Smelter Morowali, Berfokus pada 3 Aspek

Disnakertrans Sulteng telah menurunkan tim untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan kerja ledakan tungku smelter di kawasan industri PT IMIP.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI: Pancaroba Jadi Salah Satu Penyebab Naiknya Kasus Covid-19

17 Desember 2023

Dinkes DKI: Pancaroba Jadi Salah Satu Penyebab Naiknya Kasus Covid-19

Peralihan musim atau pancaroba menjadi salah satu penyebab naiknya kasus Covid-19. Imunitas tubuh menurun.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

15 Desember 2023

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Sosialisasi protokol kesehatan perlu digalakkan kembali di media untuk menekan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik.

Baca Selengkapnya

Covid-19 Kembali Mengancam, Ini Pesan Guru Besar UI

14 Desember 2023

Covid-19 Kembali Mengancam, Ini Pesan Guru Besar UI

Guru Besar UI mengatakan orang dengan gejala flu, yang dia nilai mirip gejala COVID-19, perlu memakai masker untuk mencegah penularan.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Positif Covid-19 di Solo, Gibran Yakin Tidak Seganas Dulu

14 Desember 2023

Satu Pasien Positif Covid-19 di Solo, Gibran Yakin Tidak Seganas Dulu

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap merebaknya kembali kasus positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Imbau Masyarakat Tak Perlu Panik Meski Ada 271 Kasus Positif Covid-19 dalam Sepekan

14 Desember 2023

Dinkes DKI Imbau Masyarakat Tak Perlu Panik Meski Ada 271 Kasus Positif Covid-19 dalam Sepekan

Dinkes DKI mencatat ada 271 kasus baru positif Covid-19 pada 4-10 Desember di Jakarta. Masyarakat diminta tak perlu panik.

Baca Selengkapnya

4 Langkah Dinas Kesehatan DKI Jakarta Mengerem Kasus Covid-19

11 Desember 2023

4 Langkah Dinas Kesehatan DKI Jakarta Mengerem Kasus Covid-19

Dinas Kesehatan DKI Jakarta kembali mengintensifkan vaksinasi sebagai langkah pencegahan lonjakan baru kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Melonjaknya Kasus Covid-19 di DKI Jakarta

11 Desember 2023

4 Fakta Melonjaknya Kasus Covid-19 di DKI Jakarta

Dinas Kesehatan DKI mencatat 27 November hingga 3 Desember 2023, ada 80 kasus Covid-19. Ada 90 persen ringan dan tanpa gejala 10 persen gejala sedang.

Baca Selengkapnya

Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Dinkes DKI: Warga Usia 50 Tahun Ke Atas Harus Sudah Vaksinasi Dosis ke-4

8 Desember 2023

Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Dinkes DKI: Warga Usia 50 Tahun Ke Atas Harus Sudah Vaksinasi Dosis ke-4

Dinas Kesehatan DKI menyebut lonjakan kasus positif COVID-19 di Jakarta tercatat sejak 13 November 2023.

Baca Selengkapnya