Sejumlah ASN mengukuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun DKI Jakarta ke-493 di Balai Kota Jakarta, Senin, 22 Juni 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Lantai tujuh Gedung Blok G Balai Kota DKI ditutup sementara karena sejumlah staf di lokasi itu dinyatakan reaktif COVID-19 setelah menjalani rapid test. Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan lantai tujuh Blok G Balai Kota Jakarta itu akan ditutup hingga Senin mendatang, 10 Agustus, namun tidak akan ditutup seluruh gedungnya karena merupakan pusat pelayanan masyarakat.
"Enggak bisa (ditutup) semuanya, karena ini layanan," kata Saefullah di Balai Kota Jakarta, Jumat, 7 Agustus 2020.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Chaidir saat dihubungi mengatakan jumlah para pegawai yang reaktif itu tidak banyak dan kini mereka sudah diminta isolasi dan bekerja di rumah. "Kalau jumlahnya enggak banyak, mereka baru reaktif positif.”
Mereka dites PCR. “Jadi belum terpapar, reaktif positif, makanya kerja di rumah untuk isolasi mandiri," ujar Chaidir, Jumat malam.
Chaidir menjelaskan, lantai tujuh itu merupakan lokasi kantor Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta. BPKD memiliki tiga lantai yakni lantai tujuh, lantai 14, lantai 15.
Hingga saat ini belum ada hasil usap (swab) dari staf yang dinyatakan reaktif itu. Namun Pemerintah DKI telah menyiapkan langkah-langkah jika hasilnya telah keluar.
"Kalau dia reaktif positif baru tes usap.” Hasil tes usap atau tes swap itu akan menunjukkan tingkat keparahan: kategori ringan, sedang dan berat.
Jika ringan, cukup karantina di rumah. “Kalau sedang, mereka dirujuk ke Wisma Atlet,” kata Chaidir