RS Rujukan Kesulitan Terima Pasien Covid-19 Bergejala Berat, Sebab..

Rabu, 12 Agustus 2020 11:21 WIB

warga menunggu pemeriksaan kesehatan terkait virus corona di RSUP Persahabatan, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa, 17 Maret 2020. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dokter Erlina Burhan, mengatakan banyak rumah sakit rujukan telah kesulitan menerima pasien Covid-19, dengan gejala berat. Sebabnya, kapasitas ruangan rumah sakit telah kelebihan muatan untuk menampung seluruh pasien yang datang dengan gejala Covid-19 cukup berat.

"Rumah sakit rujukan sudah banyak yang overload sejak dua pekan terakhir. Termasuk kami di RSUP Persahabatan," kata Erlina saat dihubungi, Rabu, 13 Agustus 2020.

Baca: Karyawan Positif Covid-19, Dua Lantai LKBN Antara Dikosongkan Sementara

Erlina mengatakan sejak dua pekan terakhir pasien Covid-19 yang datang ke Persahabatan mencapai 50-70 per hari. Padahal, kapasitas tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19 hanya mencapai 187 tempat tidur. Saat ini tingkat keterisian telah mencapai 92 persen.

Menurut dia, rumah sakit mesti menyediakan satu sampai dua tempat tidur untuk pasien wanita hamil yang memerlukan penanganan darurat jika terinfeksi virus Corona dan telah mengalami gejala yang berat. "Satu ruangan kami juga hanya bisa menampung dua orang dan itu harus satu jenis kelamin yang berada di satu ruangan," ucapnya.

Advertising
Advertising

Peningkatan kedatangan pasien ini, menurut dia, berbanding lurus dengan lonjakan kasus yang ditemukan di Ibu Kota. "Sayangnya sekarang yang datang kondisinya sudah sangat berat-berat."

Erlina khawatir jika situasi ini berlangsung cukup lama rumah sakit rujukan bakal kewalahan menampung pasien. Ia berharap pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menekan penularan virus. "Karena kalau rumah sakit sudah collapsed, bakal sangat berdampak terhadap penanganan pasien. Nanti banyak yang tidak tertangani," ujarnya.

Dalam sepekan terakhir rata-rata temuan kasus baru Covid-19 di DKI mencapai 500 orang per hari. Hingga hari ini, kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai 8.784 orang. Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 26.664 kasus.

Dari jumlah tersebut, 16.927 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 63,5 persen, dan 953 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3,6 persen.

Sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 4,5 persen. Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,4 persen, sedangkan Indonesia sebesar 15,2 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

9 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

15 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

18 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya