Kisah Anies Baswedan Pinjam Alat Tes PCR ke Wali Kota Seoul Park Won-soon

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 15 Agustus 2020 11:50 WIB

Gubernur DKI Jakarta bersama Wali Kota Seoul Park Won-soon. Foto/twitter/aniesbaswedan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisahkan tentang caranya meningkatkan kapasistas tes Covid-19 di Ibu Kota.

Anies mengatakan pada bulan-bulan awal wabah Covid-19 di Jakarta, pemerintah mencari segara cara utuk bisa meningkatkan kapasitas tes.

"Salah satu kendalanya adalah keterbatasan alat RT-PCR. Saat itu, di dalam negeri terbatas, di pasaran global pun RT-PCR adalah barang amat langka yang sulit didapat dengan cepat," tulis Anies dalam laman Facebook-nya pada Kamis, 13 Agustus 2020 lalu.

Anies mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kapasitas itu, mulai dari usaha membeli ke produsen sampai meminjam alat RT-PCR (Polymerase chain reaction).

"Terkait peminjaman. Ada 8 kota yang dikirimi surat, kota-kota maju dunia yang menjadi sahabat Jakarta. Dalam surat yang dikirimkan kepada semua pimpinan kota itu, disampaikan bahwa Jakarta berencana meminjam alat RT-PCR selama masa pandemi ini saja. Setelah wabah selesai, maka alat itu akan dikembalikan," kata Anies.

Advertising
Advertising

Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, semua merespons cepat surat itu. Mereka menjawab bahwa tengah menghadapi masalah yang sama.

Tapi beberapa, kata Anies, merespons positif. "Ada beberapa yang membantu memberikan alat PCR-RT. Tapi ada satu yang unik, yaitu Mayor Park Woon-soon, Wali Kota Seoul," kata dia.

Menurut Anies, Park mengatakan bahwa lebih mudah menghibahkan alat itu ketimbang meminjamkan. "Jadi alat milik mereka yang masih baru itu dihibahkan untuk DKI Jakarta. Permohonan pinja dijawab bukan dengan peminjaman tapi dengan hibah," ujar Anies.

Dengan alat ini, begitu banyak orang yang bisa ditemukan positif walau mereka tidak sadar telah terpapar. Kini mereka tahu, lalu bisa isolasi dan bila perlu dirawat agar terhindar dari risiko.

Ia mengatakan Mayor Park adalah seorang sahabat baik. "Kami berinteraksi dalam berbagai kesempatan," kata Anies.

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu, ia kemudian menitipkan surat dan selembar kain batik Betawi utuk Wali Kota Park lewat Duta Besar Korea Selatan yang akan kembali ke Seoul karena masa tugasnya telah selesai.

"Surat itu telah sampai pada Mayor Park, tapi batik khas Betawi itu belum sepat dipakainya karena Mayor Park ditemukan wafat 3 minggu kemudian," tulis Anies.

Wali Kota Seoul Park Won-soon ditemukan tewas pada 9 Juli 2020. Jasad pria berusia 64 tahun itu ditemukan di Gunung Bukak, setelah ia dilaporkan hilang oleh putrinya beberapa jam sebelumnya.

Park terpilih sebagai Wali Kota Seoul pada 2011 setelah pendahulunya mengundurkan diri saat menerima tawaran referendum pemberian makanan gratis bagi anak sekolah. Ia terpilih kembali menjadi wali kota pada 2014 dan 2018. Park digadang-gadang sebagai calon presiden yang potensial bagi kaum liberal dalam pemilihan presiden 2022.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

2 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

3 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

3 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya