Kantor Wali Kota Jakarta Selatan Gelar Rapid Test Bagi ASN dan PJLP

Reporter

Antara

Selasa, 18 Agustus 2020 16:57 WIB

Seorang pekerja diambil sampel darahnya saat menjalani rapid tes serology di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2020. Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) melakukan rapid test serelogy dan PCR Swab secara berkala kepada para tenaga kesehatan, staf, dan pekerja pendukung lainnya sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan keamanan bagi para awak rumah sakit tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 231 penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) dan aparatur sipil negara (ASN) Kota Administratif Jakarta Selatan menjalani rapid test atau tes cepat deteksi dini Covid-19. Tes dilakukan di Kantor Wali Kota setempat, Selasa, 18 Agustus 2020.

Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan langkah ini dilakukan untuk mencegah munculnya klaster penularan Covid-19 di lingkungan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan."Seperti yang kita dengar, kantor menjadi salah satu lokasi potensi penyebaran Covid-19, untuk itu kita lakukan pencegahan," kata Isnawa.

Baca Juga: Hasil Rapid Test Non-Reaktif, Pedagang Pujasera Blok S Boleh Beroperasi?

PJLP dan pegawai yang menjalani tes cepat, yakni petugas kebersihan, keamanan, pekerja taman, teknis mekanik dan lainnya.

Menurut Isnawa, para petugas PJLP dan pegawai tersebut rentan dengan penularan Covid-19, karena bertugas dan berinteraksi dengan banyak orang."Makanya tes cepat ini kita adakan untuk para PJLP dan pegawai di lingkungan Pemkot Jakarta Selatan," kata Isnawa.

Menurut Isnawa, tes cepat dilakukan untuk mengetahui respon antibodi yang ada dalam tubuh seseorang, karena tidak langsung mendiagnosa Covid-19 seperti tes usap.

Sebagaimana diketahui, cara kerja tes cepat memeriksa virus menggunakan IgG dan IgM yang ada di dalam darah. IgG dan IgM merupakan sejenis antibodi yang terbentuk di tubuh saat mengalami infeksi virus.

Jika seseorang terinfeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM di dalam tumbuhnya bertambah. Orang tersebut dinyatakan positif ada infeksi (reaktif).

Namun, hasil rapid test bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi Covid-19, maka setelah tes cepat, orang tersebut perlu menjalani pemeriksaan lanjutan, yakni tes usap tenggorokan atau hidung."Dari hasil pemeriksaanya negatif (non-reaktif). Alhamdulilah, dan kalau ada yang reaktif akan kita lakukan tes usap," ujar Isnawa.

Pada pelaksanaan tes cepat ini, para peserta menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk ruangan tes, diukur suhu tubuh, serta menjaga jarak fisik pada saat antrean untuk menjalani tes cepat.

Berita terkait

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

9 jam lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Proses Kesiapan Boyongan Puluhan Ribu ASN ke IKN

1 hari lalu

Proses Kesiapan Boyongan Puluhan Ribu ASN ke IKN

Adapun jumlah ASN yang diperlukan untuk berada di IKN pada prioritas pertama sebanyak 11.916 orang.

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

2 hari lalu

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Salah satu syarat calon pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah harus lulus seleksi sebagai calon mahasiswa kampus PKN STAN.

Baca Selengkapnya

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

3 hari lalu

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Badan Kepegawaian Negara sedang melakukan verifikasi dan validasi rincian formasi ASN yang sudah ditetapkan berdasarkan usulan dari seluruh instansi pusat dan daerah.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

3 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

3 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

6 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

11 hari lalu

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

Polisi telah mengungkap tiga pelaku yang memproduksi video penyiksaan anak monyet ekor panjang. Mereka mendapat pesanan dari luar negeri.

Baca Selengkapnya