Ridwan Kamil: Klaster Industri di Bekasi Ditangani dalam 2 Pekan Ini

Reporter

Antara

Jumat, 4 September 2020 15:38 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil keluar klinik usai disuntik vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Garuda, Bandung, Jawa Barat, 28 Agustus 2020. Ridwan Kamil menjadi sukarelawan uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac bersama beberapa pejabat tinggi lainnya. Jumlah sukrelawan uji klinis sudah melewati ambang batas yaitu 1.620 orang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Kabupaten Bekasi menjadi fokus prioritas penanganan penyebaran kasus Covid-19 tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat.

"Kabupaten Bekasi dan Karawang jadi fokus kami. Selama dua pekan seluruh sumber daya yang dimiliki provinsi bakal dialihkan ke kedua daerah industri ini," kata Ketua Gugus Tugas Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengunjungi Kabupaten Bekasi, Jumat, 4 September 2020.

Baca Juga: Bahas Klaster Industri Covid-19, Ridwan Kamil ke Bekasi Hari Ini

Gubernur Jawa Barat itu mengatakan berdasarkan hasil investigasi dan koordinasi, penyebaran Covid-19 pada kluster industri sudah masuk dalam tahap sangat serius sehingga perlu penanganan khusus.

"Hari ini saya melakukan investigasi dan koordinasi yang menghasilkan kesimpulan bahwa kluster di industri ini ternyata sangat serius sehingga kami akan mengkonsolidasikan semua, termasuk sumber daya di pemprov pun akan dialihkan ke Bekasi dan Karawang selama dua pekan ke depan," ucapnya.

Selama rentang waktu itu pihaknya akan melakukan pendampingan penuh di Kabupaten Bekasi agar mata rantai penyebaran di kluster industri segera terputus. Ridwan pun mendorong kabupaten/kota di Jabar untuk turut membantu penanganan di Bekasi.

"Alat PCR dari kabupaten/kota lain yang penggunaannya tidak maksimal, demi 'sabilulungan' (kebersamaan) Jawa Barat akan kami geser ke sini. Dua pekan ke depan akan kami monitor, mudah-mudahan hasil koordinasi ini dapat menurunkan tingkat keterpaparan," katanya.

Ridwan mengatakan berdasarkan hasil peninjauan serta koordinasi dengan para pemilik industri, protokol kesehatan sebenarnya telah diterapkan secara ketat namun ia menduga penyebaran muncul dari perilaku karyawan sepulang bekerja.

"Saya monitor protokol di tempat kerja itu sangat baik, sangat ketat. Pertanyaannya kalau sudah baik sudah ketat kenapa terjadi yang namanya keterpaparan. Salah satu stimulannya adalah pola perilaku sepulang kerja yang kurang termonitor," katanya.

Ridwan menugaskan seluruh gugus tugas di industri agar semua karyawan membuat buku harian yang berisikan aktivitas di luar jam kerja.

"Jadi setiap pagi harus mengisi, dia kemana saja sepulang kerja, dengan multiple choice lah ya biar gampang. Nanti gugus tugas yang ada di industri menganalisis pola mana dari kegiatan itu berisiko tinggi. Nah, itulah yang akan dilakukan pengetesan," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengingatkan masyarakat agar tidak mengendurkan protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 ini masih belum berakhir.

"Jangan anggap remeh karena wabah masih ada. Jangan lengah dan ikuti semua anjuran pemerintah. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama," kata dia.*

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

22 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

1 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

1 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

1 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

2 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

2 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya