Satgas Bekasi: 698 Buruh Pabrik di Cikarang Terpapar Covid-19

Sabtu, 5 September 2020 04:17 WIB

Ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Bekasi berunjuk rasa di halaman gedung Pemerintah Kabupaten Bekasi, Cikarang, 30 Juli 2015. Mereka menuntut pemerintah dan pengusaha agar mengevaluasi sistem kesehatan dan keselamatan kerja (K3) agar kasus kecelakaan kerja tidak terulang lagi. Tempo/Adi Warsono

TEMPO.CO, Bekasi -Juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan ada sebanyak 698 buruh pabrik di wilayah setempat terpapar virus corona. Tingginya kasus di lingkungan perusahaan ini menjadi perhatian serius Guberbur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Lebih dari 100 kasus sudah dinyatakan sembuh," kata Alamsyah ketika dihubungi pada Jumat, 4 September 2020.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Klaster Industri di Bekasi Ditangani dalam 2 Pekan Ini

Ada 22 perusahaan yang melaporkan buruhnya terpapar Covid-19. Paling tinggi yaitu pabrik LG di kawasan MM2100 sebanyak 242 kasus, lalu PT NOK Indonesia di MM2100 sebanyak 220 kasus, dan pabrik Suzuki di Tambun 71 kasus.

"Warga Kabupaten Bekasi sekitar 400, selebihnya warga dari luar daerah," kata Alamsyah.

Advertising
Advertising

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan penyebaran virus corona di klaster industri cukup serius. Karena itu, penanggulangan di klaster tersebut menjadi fokus pemerintah selama dua pekan kedepan.

"Kita akan mengkonsolidasikan semua sumber daya di provinsi, kita akan geser dalam dua minggu ke depan ke Bekasi dan Karawang," kata Ridwan Kamil di Cikarang, Jumat, 4 September 2020.

Menurut dia, penerapan protokol kesehatan di lingkungan pekerjaan sudah cukup baik. Namun, hasil investigasi rupanya penularan disebabkan perilaku buruh sepulang kerja dari tempat industri. "Itu yang kurang termonitor," kata Kang Emil.

Untuk menekan lagi, kata dia, pihaknya mewajibkan semua karyawan di pabrik mengisi buku harian yang berisi catatan aktivitas di luar perusahaan. Gugus Tugas di pabrik dan industri, ucap dia, akan menganalisa pola-pola pergerakan yang memiliki risiko tinggi. "Itu lah yang nanti dilakukan pengetesan," kata dia.

Selain itu, kata dia, Gugus Tugas merekomendasikan ruang yang tidak berventilasi agar dibuatkan sirkulasi udara, dan meniadakan ruang merokok bersama. "Karena hasil temuan kita, dari tempat merokok bersama itu terjadi juga penularan," kata Kang Emil.

Berita terkait

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

2 jam lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

2 jam lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

5 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

10 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

1 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya