Mayoritas Penumpang KRL Siap Tak Pakai Masker Scuba dan Buff di Kereta, Sebab..

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 16 September 2020 14:38 WIB

Sejumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat, Senin, 14 September 2020. Kereta Rel Listrik (KRL) di DKI Jakarta akan beroperasi pada pukul 04.00-21.00 WIB. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) mengimbau para penumpang KRL untuk tidak memakai masker jenis scuba dan buff, karena dianggap tidak efektif dalam menangkal debu, bakteri, maupun virus seperti Covid-19.

Di stasiun Manggarai hari ini, meskipun masih ada yang menggunakan masker jenis scuba ataupun buff, sebagian besar penumpang menyetujui imbauan yang disampaikan PT KCI itu.

Didik, salah seorang pengguna KRL, mendukung imbauan yang disampaikan PT KCI. Sebab, ia mengaku sudah terbiasa menggunakan masker bahan berlapis ataupun masker medis karena merasa lebih aman.

Baca juga : Info PSBB Hari Pertama: Penumpang KRL di Sejumlah Stasiun Menurun

“Saya setuju-setuju aja, sih. Saya sudah biasa pakai masker ini, lebih aman,” ujarnya kepada Tempo di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu, 16 September 2020.

Hal yang sama disampaikan Hendi. Menurutnya, sebagai penumpang, ia merasa lebih aman jika para penumpang lainnya mulai memakai jenis masker yang lebih aman ketimbang buff atau masker scuba yang cenderung tipis dan terasa

“Lebih bagus. Saya bawa banyak masker, termasuk N95. Saya juga pakai scuba, tapi tetap saya dobelin pakai masker lain,” ujar penumpang KRL tersebut.

PT Kereta Commuter Indonesia belakangan telah melakukan sosialisasi kepada pelanggannya untuk menghindari penggunaan masker jenis scuba dan buff, dan menggantinya dengan masker jenis lain yang lebih efektif seperti masker bedah ataupun masker bahan 3 lapis.

Melalui unggahan di akun Instagram @commuterline pada Sabtu, 12 September 2020 lalu, PT KCI menjelaskan bahwa tingkat efektivitas masker jenis scuba dan buff dalam menangkal virus, bakteri, dan debu hanya berkisar di angka 0 hingga 5 persen saja.

Namun, pandangan berbeda disampaikan Raul, salah seorang pengguna kereta yang menilai masker jenis scuba yang dia kenakan sudah cukup efektif selama dikenakan secara benar.

“Asal pakainya benar sepertinya gak masalah. Yang penting hidung sampai dagu ini ketutup,” ujarnya.

Penumpang KRL lain, Azzahra, mengaku biasa mengenakan berbagai jenis masker, termasuk jenis scuba yang sedang ia pakai. Namun, dia tetap bersedia mematuhi jika nantinya ada aturan dari PT KCI yang benar-benar melarang pemakaian masker jenis itu.

“Kita ikuti saja aturannya. Yang penting, kan, kita aman,” ujarnya.

ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | DA

Berita terkait

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

23 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

35 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

49 hari lalu

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

50 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

50 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

51 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

57 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Erlina Burhan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, Penjaga Gawang Saat Pandemi Covid-19

20 Februari 2024

Pengukuhan Erlina Burhan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran UI, Penjaga Gawang Saat Pandemi Covid-19

Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan 3 Guru Besar dari Fakultas Kedokteran, salah satunya Prof. Erlina Burhan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri: Kenaikan Anggaran Bansos Menunjukkan Kegagalan Jokowi

5 Februari 2024

Faisal Basri: Kenaikan Anggaran Bansos Menunjukkan Kegagalan Jokowi

Faisal menilai dana bansos yang melebihi anggaran saat pandemi Covid-19 menunjukkan semakin besarnya masyarakat yang rentan ekonominya.

Baca Selengkapnya