PSBB Ketat Jakarta, Jumlah Penumpang MRT Menurun
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Endri Kurniawati
Rabu, 30 September 2020 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah penumpang kereta moda raya terpadu (MRT) makin menurun setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB diperketat. Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Jakarta William Sabandar mengatakan, rata-rata hanya 13.101 penumpang MRT per hari hingga 28 September 2020.
"Rata-rata penumpang MRT sebanyak 88 ribu orang per hari pada Januari-Feberuari, sebelum pandemi Covid-19," kata dia dalam forum jurnalis yang digelar secara virtual, Rabu, 30 September 2020. Angka penumpang kereta Ratangga ini merosot ke angka 45.279 orang per hari pada Maret.
Penurunan signifikan kembali terjadi, yakni 4.059 orang per hari pada April dan 1.405 orang per hari satu bulan kemudian. Menurut dia, jumlah penumpang kembali merangkak naik setelah diberlakukan PSBB transisi Jakarta pada Juni.
PT MRT mencatat sekitar 11.351 orang per hari naik kereta Ratangga pada Juni. Kemudian meningkat lagi menjadi 18.050 orang di Juli dan 16.927 orang pada Agustus.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menarik rem darurat, sehingga menyetop PSBB transisi. Pengetatan PSBB dimulai sejak 14 September 2020.
Pandemi Covid-19 membuat jumlah penumpang MRT yang kian menurun. Penurunan ini berimbas pada merosotnya pendapatan tiket. PT MRT kini berfokus berinovasi untuk mendongkrak pendapatan dari luar tiket atau non fare-box, seperti iklan.
"Kami berharap bahwa PSBB ini terus dapat efektif menekan kasus Covid-19, sehingga pada saat nanti direlaksasi, jumlah penumpang MRT akan terus berjalan," ujar William.