TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta melaporkan penambahan jumlah rukun tetangga yang terendam banjir di Ibu Kota pada Senin, 5 Oktober 2020.

Juru bicara BPBD DKI Mohammad Insaf mengatakan, jumlah kawasan yang terendam banjir hingga pukul 09.00 hari ini menjadi 96 RT. Satu jam sebelumnya, BPBD DKI mencatat 56 RT terendam banjir.

"RT yang terendam 0,30 persen dari total yang ada," kata Insaf melalui keterangan tertulisnya.

Insaf mencatat jumlah posko pengungsian juga bertambah menjadi tiga lokasi. Ketiganya tersebar di Mushola Al Ma’muriah, Kelurahan Cilandak Timur; Masjid Al Ma'mur, Kelurahan Pejaten Timur; dan Gedung SKKT, Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur. Meski lokasi banjir bertambah, kata Insaf, jumlah pengungsi telah berkurang dari 257 orang menjadi 154 orang.

"Banjir sudah mulai surut di beberapa lokasi." Adapun kawasan banjir tersebar di Jakarta Selatan 26 RT, Jakarta Timur 65 RT, Jakarta Barat 2 RT. "Banjir merendam berkisar 10-150 cm."

Sebelumnya BPBD DKI menyampaikan informasi bahwa Pintu Air Manggarai dalam kondisi Siaga 3 dengan ketinggian 780 cm. Kondisi ini berlangsung setelah kawasan Depok dan Jakarta Selatan diguyur hujan deras sejak Ahad malam, 4 Oktober 2020.

Sedangkan jumlah ruas jalan yang terendam banjir juga telah berkurang dari 10 menjadi enam. Berikut enam ruas jalan yang masih terendam:

Jakarta Selatan
- Jl. Nipah Gg. 11 No.17, Kel. Petogogan, Kec. Kebayoran Baru
- Jl. Kirai Rt 3/1 no. 12, Kel. Cipete Utara, Kec. Kebayoran Baru
- Jl. Komp. Loka Permai No.14-16, Kel. Grogol Selatan, Kec. Kebayoran Lama
- Jl. Pangeran Antasari Gg. Koba, Kel. Cipete Utara, Kec. Kebayoran Baru
- Jl. Ophir 1 Kel. Gunung, Kec. Kebayoran Baru
- Jl. Wijaya Timur Dalam 1, Kel. Petogogan, Kec. Kebayoran Baru