89 Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19, Bupati Bogor Minta Dinkes Lebih Serius

Rabu, 7 Oktober 2020 16:48 WIB

Seorang tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri lengkap memberikan sample tes usap (swab test) milik warga ke dalam mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat COVID-19 di kawasan Pasar Keputran, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 17 September 2020. Pemerintah Kota Surabaya menyediakan 500 kuota tes usap secara gratis bagi warga Surabaya yang melintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Ade Yasin minta Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor lebih serius menangani pandemi Covid-19 karena ada 89 tenaga kesehatan terpapar virus corona SARS-CoV-2. Ada sejumlah catatan yang diberikan Ade Yasin kepada Dinkes.

"Kita harus lebih serius menangani pandemi ini mengingat tren secara nasional pun meningkat," kata Ade di Cibinong, Selasa 6 Oktober 2020.

Salah satu catatan Ade Yasin adalah Dinkes Kabupaten Bogor diminta memaksimalkan Crisis Center dan menyiapkan rumah sakit khusus Covid-19.

Dari 28 rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi pasien Covid-19 di Kabupaten Bogor, tempat tidur di 18 RS sudah terisi di atas 50 persen. Bahkan tingkat okupansi di semua RSUD sudah mencapai 100 persen.

Ade mencatat tenaga kesehatan semakin terbatas karena ada 89 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19, sehingga sejumlah fasilitas layanan kesehatan harus mengurangi kegiatan pelayanan.

Untuk mengatasi keterbatasan tenaga kesehatan, Bupati Bogor menginstruksikan Dinkes segera merekrut tim relawan.

Ade Yasin juga menyoroti masalah pengujian spesimen swab test yang terlalu lama. Dinkes Kabupaten Bogor tercatat baru melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap 21.986 spesimen. Angka itu masih jauh dari target Pemprov Jawa Barat 60 ribu spesimen atau 1 persen dari jumlah penduduk.

Pada saat ini, intensitas pengambilan spesimen lewat swab test sudah mencapai 300-400 spesimen per hari, tapi Dinas Kesehatan hanya mampu menguji 200 spesimen per hari.

Advertising
Advertising

Akibatnya terjadi penumpukan spesimen untuk tes PCR dan menghalangi proses tracing kasus Covid-19. Menurut data Dinkes, hingga akhir September masih ada 1.000 spesimen yang belum uji laboratorium karena menunggu antrean di Litbangkes, BTKL, dan Laboratorium IPB.

Ade Yasin minta agar Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mengaktifkan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk mempercepat uji spesimen tes usap Covid-19. "Dinkes segera mengaktifkan Labkesda dan mengoptimalkan PCR yang sudah ada," kata Ade Yasin.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

4 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya