Gelombang kedua mahasiswa yang hendak mengikuti demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja tiba di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pada Kamis, 8 Oktober 2020. Tempo/Adam Prireza
TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Buruh Jakarta tidak akan bergabung dengan aksi demonstrasi mahasiswa BEM SI hari ini, Jumat, 16 Oktober 2020. Mereka merencanakan unjuk rasa pekan depan, pada 20-22 Oktober 2020.
“Hari ini kami sosialisasi kepada buruh-buruh pabrik dan masyarakat untuk aksi bersama Gerakan Buruh Bersama Rakyat pada 20-22 Oktober,” kata Koordinator aksi Gerakan Buruh Jakarta Supardi melalui pesan teks kepada Tempo.
Sosialisasi dilakukan agar para buruh lebih memahami pesan aksi, juga menggalang massa yang lebih banyak lagi pada demonstrasi mendatang.
Pada Selasa hingga Kamis pekan depan, 20 - 22 Oktober 2020 pihaknya akan turun ke jalan bersama GEBRAK untuk menuntut Presiden Joko Widodo agar segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang atau Perpu. “Kami minta aparat kepolisian tidak melakukan tindakan represif kembali kepada pendemo.”
Pesan senada sebelumnya juga diungkapkan Koordinator Wilayah BEM Jabodetabek-Banten Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Bagas Maropindra. Ia mengecam tindakan represif aparat kepolisian kepada demonstran, juga berbagai upaya penyadapan terhadap para aktivis dan akademisi yang menolak UU Cipta Kerja.
“Ini aksi damai dan lepas dari semua tindakan anarkis sebagai perwujudan gerakan intelektual dan moral mahasiswa Indonesia,” kata Bagas tentang aksi hari ini, pada Kamis malam, 15 Oktober 2020.