Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polrestro Depok Terjunkan 661 Personel

Jumat, 16 Oktober 2020 14:58 WIB

Sejumlah anggota Polisi Lalu Lintas membagikan masker dalam sosialisasi penggunaan masker di Jalan Margonda Raya, Depok, Senin, 14 September 2020. Satlantas Polres Metro Depok menghimbau masyarakat agar peduli dalam menjaga kesehatan khususnya mencegah penyebaran Covid-19 dengan tetap menggunakan masker. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Depok – Gelombang demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja masih terus berlanjut, Polres Metro Depok terjunkan 661 personel melakukan penyekatan di tiap-tiap perbatasan.

Kasubag Humas Polres Metro Depok, Ajun Komisaris Elly Padiansari mengatakan, ada empat titik fokus penyekatan oleh aparat.“Di simpangan Depok, exit tol cijago, Fly Over Universitas Indonesia dan Bojonggede,” kata Elly dikonfirmasi Tempo, Jumat 16 Oktober 2020.

Baca Juga: Massa BEM SI Tiba di Kawasan Patung Kuda, Polisi Tutup Akses ke Istana

Elly mengatakan, dari keempat titik itu ada dua titik yang dilakukan penebalan anggota yakni di Fly Over UI dan exit tol Cijago.“Ada dua titik yang menjadi fokus penjagaan yakni di Bogor 8 (exit Tol Cijago), dan medan 13 (Fly Over UI),” kata Elly.

Selain penyekatan, petugas kepolisian juga melakukan patroli keliling untuk menghalau kerumunan massa.

Advertising
Advertising

Kasat Lantas Polres Metro Depok, Komisaris Andi Indra Waspada mengatakan, ada sebanyak 87 personel satlantas yang diterjunkan penyekatan massa termasuk patroli.“Sifatnya hunting dia bergerak jadi tidak nunggu di situ saja,” kata Andi.

Andi menegaskan penyekatan massa dilakukan bukan untuk melarang melakukan demo, melainkan untuk menghalau agar tidak terjadi kerumunan mengingat saat ini masih pandemi Covid-19.

“Kita bukan melarang loh ya, kita tidak boleh melarang mereka (pendemo), tapi tujuannya untuk meminimalisir penyebaran virus corona,” kata Andi.

Diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan kembali berunjuk rasa ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Jumat, 16 Oktober 2020. Tuntutan massa tetap sama seperti pada aksi Kamis, 8 Oktober lalu, yakni mencabut Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR RI.

"Serta mendesak Presiden keluarkan Perpu," ujar Koordinator Media BEM SI, Andi Khiyarullah kepada Tempo, Kamis, 15 Oktober 2020.

Pada demo mahasiswa BEM SI ini diperkirakan massa yang akan mendatangi Istana akan jauh lebih banyak dibandingkan aksi sebelumnya. "Estimasinya 6 ribu orang lebih, lebih banyak dari yang sebelumnya," kata dia.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Berita terkait

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

1 jam lalu

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

10 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

21 jam lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

1 hari lalu

Pencurian Kambing Modus Sisakan Jeroan di Kandang Terjadi Lagi di Depok, 17 Ekor Kambing Hilang Sekaligus

Pemilik heran karena tidak mendengar pencurian kambing itu terjadi, padahal dia dan warga lain nongkrong usai nobar timnas U-23 hingga pukul 02.00.

Baca Selengkapnya

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

1 hari lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

1 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

1 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

1 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

1 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

1 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya