Pansus Banjir DPRD DKI: Pemprov DKI Tak Punya Kemauan Kuat Atasi Banjir Jakarta

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 19 Oktober 2020 16:49 WIB

Sejumlah anak bermain air saat banjir melanda kawasan permukiman di Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 5 Oktober 2020. Banjir tersebut terjadi akibat meluapnya Kali Krukut. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menyampaikan bahwa para pakar yang diundang dalam rapat panitia khusus penanggulangan banjir (Pansus Banjir) hari ini menilai Pemerintah DKI Jakarta tidak punya kemauan kuat untuk mengatasi banjir Jakarta.

“Ya intinya rekomendasi dari tiga expert itu kurang lebih sama, bahwa intinya DKI Jakarta tidak ada willingness atau political will atau keinginan politik baik itu secara program maupun anggaran untuk menuntaskan masalah banjir,” ujar Zita kepada wartawan usai memimpin rapat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, pada Senin, 19 Oktober 2020.

Dalam rapat yang juga dihadiri Kepala Dinas Sumber Daya Air Juaini itu, DPRD mendatangkan tiga orang pakar, yaitu ahli hidrologi Firdaus Ali, dan pengamat tata kota Yayat Supriatna dan Nirwono Joga untuk memberikan penjelasan terkait langkah-langkah penanggulangan banjir.

Baca juga : DPRD DKI Terima Nama Anggota Pansus Banjir, Sekwan: Ada dari PKS

Firdaus Ali mengkritik Gubernur DKI Anies Baswedan karena menurutnya Pemprov DKI punya anggaran dan kapasitas fiskal yang besar, tetapi tidak kunjung mengambil langkah-langkah signifikan dalam penanggulangan banjir, di antaranya seperti pembebasan lahan untuk normalisasi sungai.

“Kenapa saya salahkan DKI? Kapasitas fiskal yang dimiliki DKI itu melebihi yang dimiliki oleh termasuk Kementerian PUPR untuk Dirjen SDA sekalipun. Tapi kalau kemudian DKI tidak bergerak hanya untuk membebaskan lahan yang totalnya 40,67 hektare, saya nggak punya jawaban. Tanya ke gubernurnya,” ujar pria yang juga menjabat Staf Khusus Menteri PUPR itu.

Zita Anjani menyoroti perencanaan dan pendekatan Pemprov DKI karena dianggap tidka punya indikator keberhasilan yang jelas. Menurutnya, pemerintah DKI belum punya master plan atau rencana induk yang terintegrasi dan bisa mengukur tingkat keberhasilan untuk setiap anggaran yang dikeluarkan.

“Jadi misalnya Pemprov DKI hari ini beli pompa, beli Toa, pelebaran lahan, bikin Perda segala macam itu apa dampaknya terhadap banjir? Mengurangi atau tidak? Nah, itu nggak ada indikator keberhasilannya. Jadi selama ini belanja-belanja saja, tapi ngga bisa diukur apakah yang dibelanjakan itu berhasil atau nggak,” ujar Zita.

Selain itu, Zita mendesak agar Pemprov DKI menggunakan pendekatan kebijakan yang berdasarkan pada hasil (outcome based policy), agar setiap kebijakan yang dibuat dan anggaran yang dikeluarkan bisa membawa hasil dan dampak yang nyata.

“Jadi harus menggunakan approach yang outcome-based policy. Jadi policy-nya itu harus memiliki impact dan juga outcome. Sekarang ini hanya anggaran, spending, spending, tapi tidak ada outcome ataupun impact,” ujarnya terkait problem klasik banjir Jakarta.

ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | DA

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

4 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

16 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

26 hari lalu

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

Persiapan Jakarta sebagai Kota Aglomerasi setelah disahkannya UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

29 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

37 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

39 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

43 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan tiga Raperda menjadi Perda

Baca Selengkapnya

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

45 hari lalu

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

DPRD DKI Jakarta menekankan pentingnya penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan selektif menjelang Pilkada, agar tidak merugikan warga Jakarta yang memiliki hak memilih.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

48 hari lalu

DPRD DKI Usul Pembentukan DPRD Tingkat II dalam RUU DKJ

DPRD DKI Jakarta mengusulkan kebutuhan pembentukan DPRD tingkat II dalam RUU DKJ setelah Jakarta tak lagi Ibu Kota.

Baca Selengkapnya