Polda Metro Pastikan 65 Tahanan yang Positif Corona Sudah Sembuh
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Martha Warta Silaban
Jumat, 6 November 2020 19:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus memastikan 65 tahanan yang sebelumnya dinyatakan positif corona atau Covid-19, kini sudah sembuh dan dinyatakan negatif. Mereka bahkan sudah tidak lagi menghuni sel isolasi.
"Semuanya negatif, sudah sembuh dan sekarang sudah dikirim ke masing-masing Lapas dan Polres," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 6 November 2020.
Baca Juga: 65 Tahanan Polda Metro Jaya Dinyatakan Positif Covid-19
Yusri menjelaskan para tahanan itu dinyatakan positif Covid-19 pada bulan lalu. Saat itu polisi memang sedang melakukan swab test kepada seluruh tahanan dan petugas.
Saat dinyatakan positif, mereka kemudian segera ditempatkan di sel isolasi dengan pengawasan ketat para dokter. Mereka juga diberi asupan gizi dan vitamin yang memadai agar dapat pulih dari virus tersebut.
"65 orang ini sudah dilakukan isolasi sesuai SOP selama 10 pertama dan 10 hari kedua, jadi sudah 20 hari," ujar Yusri.
Data soal 65 tahanan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya positif virus Covid-19 terdapat di laman corona.jakarta.go.id milik Pemprov DKI Jakarta pada Kamis kemarin. Selain di Polda Metro Jaya, kasus virus Covid-19 juga ditemukan beberapa Polres dan Polsek, salah satunya seperti di Polres Metro Jakarta Timur yang mencatat 23 kasus.
Menanggapi hal itu, Wakapolres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan kasus tersebut ditemukan pada tahanan di sana. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak mengenai hal ini.
"Kami koordinasikan dengan pihak terkait, yaitu Sudinkes Jaktim, Kejari Jaktim, Rutan Cipinang," kata Stefanus.
Saat ini, para tahanan yang positif Covid-19 itu masuk dalam kategori OTG (orang tanpa gejala). Pihak dokter sudah memantau mereka dan telah diberi asupan obat dan vitamin, serta ditempatkan di sel khusus. "Semua dalam pemantauan dokter dan terkendali," kata Stefanus.