Megawati Sebut DKI Amburadul, Pengamat Pendidikan Pertanyakan Hasil Risetnya

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 13 November 2020 12:15 WIB

Ilustrasi mahasiswa (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah, Jejen Musfah, mempertanyakan istilah amburadul yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap DKI Jakarta. "Saya tidak setuju dengan istilah ini," kata Jejen melalui pesan teksnya, Jumat, 13 November 2020.

Megawati mengatakan DKI kini menjadi kota yang amburadul, saat menanggapi penghargaan Kota Mahasiswa atau City of Intellectual berdasarkan hasil riset yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar UNJ Hafid Abbas.

Ia menuturkan penilaian terhadap kinerja satuan pendidikan adalah akreditasi dan hasil ujian nasional. Jejen pun mempertanyakan data riset yang menilai kualitas pendidikan kota hingga dinilai sebagai kota mahasiswa itu.

Jejen meminta data kota intelektual yang dimaksud dalam berita yang berkembang atau hasil riset itu dibuka kepada publik. "Sehingga publik bisa menilai secara objektif."

Menurut dia, Ibu Kota menjadi salah satu wilayah yang memiliki sekolah dan kampus yang baik. Di Jakarta terdapat UNJ, UIN Syarif Hidayatullah, UMJ, Uhamka, Trisakti, Paramadina dan universitas lainnya. "Apakah sekolah dan kampus bagus itu dijadikan data riset?"

Ia mengakui bahwa angka putus sekolah masih tinggi. Adapun angka partisipasi murni untuk SD 97 persen, SMP menurun hingga 87 persen dan SMA menurun menjadi 59 persen

Selain itu, kemampuan anak membaca masih di bawah capaian nasional. Namun dari sisi kualitas misalnya, pada 100 SMA negeri dan swasta terbaik dalam hasil rata-rata nilai UN (2019). "DKI Jakarta menjadi provinsi terbanyak dalam siswa berprestasi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Dari indikator itu, kata dia, kualitas pendidikan di Ibu Kota masih rendah sehingga harus diperbaiki dengan sungguh-sungguh. Melalui regulasi dan program yang tepat, dan didukung oleh pemimpin yang komitmen, serta fasilitas dan keuangan yang memadai. "Saya pikir beberapa indikator yang lemah di atas bisa diatasi."



Berita terkait

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

7 jam lalu

Safari Politik Prabowo Usai KPU Menetapkan sebagai Presiden Terpilih

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan safari politik setelah ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih Pilpres 2024. Ke mana saja?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

7 jam lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Berikut Lokasi Pelaksanaan UTBK SNBT 2024 di UNJ

10 jam lalu

Berikut Lokasi Pelaksanaan UTBK SNBT 2024 di UNJ

Pelaksanaan UTBK SNBT 2024 di UNJ dilaksanakan di sejumlah titik.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

10 jam lalu

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

Hakim MK Guntur Hamzah menyoroti petitum atau permohonan PDIP yang ingin menjadikan perolehan suara PSI di DPRD Provinsi Papua Tengah menjadi nol.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

11 jam lalu

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

PDIP meminta kepada MK agar perolehan suara PSI dan Partai Demokrat dalam pemilihan DPRD Provinsi Papua Tengah dijadikan nol.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

13 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

14 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

15 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

16 jam lalu

KPU Sebut Gugatan ke PTUN Harus Didahului Proses di Bawaslu, PDIP: Mereka Keliru Pahami Gugatan

Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun, mengatakan, KPU keliru memahami gugatan yang dilayangkan ke PTUN tersebut

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

1 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya