Acara Rizieq di Bogor Bikin Irjen Rudy Dicopot, Ridwan Kamil Minta Maaf

Selasa, 17 November 2020 19:51 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi (kedua kiri) meninjau kesiapan pasukan dan perlengkapan penyelamatan saat apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu 4 November 2020. Apel gabungan yang diikuti TNI, Polri, BPBD, PMI, SAR, Relawan tersebut untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana memasuki perubahan iklim di wilayah Jawa Barat. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan permohonan maaf atas acara Pimpinan FPI Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor, yang berujung pencopotan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi.

“Apapun yang terjadi di wilayah provinsi Jawa Barat ini tentulah tanggung jawab gubernur. Jadi kalau peristiwa hari ini ingin mencari siapa yang bertanggung jawab, tentulah saya yang bertanggung jawab sebagai pimpinan,” kata dia, dalam konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 17 November 2020.

Ridwan Kamil mengatakan, dirinya tidak ingin menunjuk siapa yang salah.
“Dalam situasi hari ini, semua orang stres, semua orang marah, semua orang capek. Mari, kalau menyalahkan gampang, silakan menyalahkan saya juga gak masalah. Tapi yang dibutuhkan adalah saling menyemangati. Energi positif memberikan rasa tenteram, memberikan statemen yang menyejukkan memberikan harapan, kebaikan,” kata dia.

Ridwan Kamil pun menyatakan permohonan maafnya. “Dan saya menghaturkan permohonan maaf jika dinamika-dinamika ini membuat situasi mungkin kurang baik, kira-kira begitu. Jadi permohonan maaf saya sangat tulus, teriring juga memperbaiki jika ada kekeliruan-kekeliruan dalam manajemen Covid di mata banyak pihak,” kata dia.

Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi setelah acara Rizieq Shihab di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor menimbulkan kerumunan ribuan orang.

Advertising
Advertising

Ridwan Kamil membeberkan kronologis yang terjadi hari Jumat, 13 November 2020, malam di Megamendung, Kabupaten Bogor itu.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, gubernur seperti dirinya yang memimpin provinsi di luar DKI, berbeda dengan gubernur di Ibu Kota. “Pertama izin acaranya, itu diskresi boleh tidaknya, bukan di wilayah gubernur. Karena provinsi di Republik ini di luar Jakarta punya hierarki pemerintahan yang namanya bupati/walikota terpilih, kira-kira begitu. Maka setiap ada hal teknis, diskresinya ada di walikota dan bupati,” kata dia.

Dia mencontohkan kebijakan soal pembukaan bioskop. Pemerintah provinsi memberikan panduan pelarangan pembukaan bioskop di masa pandemi Covid-19, tapi sejumlah bupati/walikota di daerah mengizinkan.

“Itu dinamika-dinamika yang tidak saya besar-besarkan,t api sebagai contoh. Ada panduan dari provinsi, ada Peraturan Gubernur, tapi menerjemahkannya itu adalah diskresi walikota/bupati,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan, begitu pun yang terjadi di Megamendung. Izin acaranya merupakan kewenangan Bupati Bogor Ade Yasin. “Bupati Bogor sudah melakukan hal yang benar, yaitu tidak memberikan izin kepada acara tersebut. Jadi tidak ada perizinan, bahkan aparat melalui Kodim sudah melobi malam harinya untuk menghimbau agar acara dibatasi sesuai protokol kesehatan. Jadi kerja-kerja edukasi, persuasif itu sudah dilakukan,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan, yang terjadi besoknya, pada Jumat, 13 November 2020, tidak bisa dikendalikan. “Karena suasana, terjadi euforia. Euforia seperti demonstrasi yang kadang-kadang jumlahnya keburu membesar,” kata dia.

Ada dua pilihan yang bisa dilakukan. “Menegakkan secara represif, atau melakukan pendekatan humanis, mengawal, memantau jangan sampai ada hal-hal yang merugikan secara publik. Nah di lapangan itu dengan kondisi masa yang sudah membesar, seperti demonstrasi juga, maka kepolisian mengambil keputusan humanis yaitu menghimbau sambil mengawal,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan, keputusan itu yang kemudian berujung pencopotan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi. “Keputusan itu akhirnya memberikan konsekuensi dinamika di kepolisian di mana sahabat kami Pak Kapolda, Pak Rudy, itu tentu terjadi pergeseran,” kata dia.

Berita terkait

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

2 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

4 hari lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

5 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

6 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

9 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

10 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

11 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

14 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya