Pandemi Covid-19 Diduga Picu Toleransi Warga Tangsel terhadap Politik Uang Menguat

Rabu, 18 November 2020 06:01 WIB

Ilustrasi politik uang. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menduga pandemi Covid-19 mengakibatkan warga Tangerang Selatan semakin permisif terhadap politik uang. Dugaan ini mengacu pada hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan naiknya toleransi warga soal politik uang.

"Situasi pandemi membuat sikap permisif itu semakin kuat," kata dia dalam diskusi virtual, Selasa, 17 November 2020.

Baca Juga: Survei: Toleransi Warga Tangsel terhadap Politik Uang Naik Tajam

Titi mengatakan, bibit toleransi dengan praktik politik uang di Tangsel sudah ada sejak lama. Dia mencontohkan voting ulang di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) saat pemilihan kepala daerah atau Pilkada Tangsel 2010. Penyebabnya dua, yakni politisasi aparatur sipil negara (ASN) dan dugaan politik uang.

"Jadi ini alarm bahaya yang sangat kuat bagi praktik demokrasi lokal di Tangsel," ujar dia.

Menurut dia, praktik bagi-bagi uang atau hadiah demi kepentingan pasangan calon atau paslon menjadi tantangan terbesar dalam Pilkada Tangsel 2020. Semua pihak, Titi menambahkan, dipicu untuk bekerja keras menjelang pencoblosan pada 9 Desember 2020.<!--more-->

Survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan 35,3 persen warga Tangsel menganggap politik uang suatu praktik yang wajar pada Agustus 2020. Angka ini naik menjadi 51,1 persen pada Oktober 2020 dan 56,8 persen di bulan ini.

Survei teranyar berlangsung pada 28 Oktober-3 November dengan melakukan wawancara tatap muka kepada 820 warga Tangsel yang memiliki hak pilih. Toleransi kesalahan atau margin of error survei sekitar plus minus 3,5 persen.

Titi pun berharap ketiga paslon tak tergoda dengan tingginya toleransi warga Tangsel terhadap politik uang. "Karena juga tidak menjamin keluar uang, mereka (warga) akan pilih sesuai harapan, sebab mayoritas memilih sesuai kehendak," jelas dia.

Hasil survei juga mencatat 79,2 persen responden akan menerima uang atau hadiah, tapi tetap memilih calon wali kota sesuai hati nurani. Sementara 16,3 persen responden menerima dan memilih calon yang menyodorkan pemberian.

Selanjutnya, 2,2 persen responden tidak akan menerima pemberian. Terakhir 1,8 persen responden bakal menerima dan memilih calon yang menyediakan uang atau hadiah lebih banyak.

Berita terkait

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

1 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

10 hari lalu

Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

11 hari lalu

Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

12 hari lalu

BRIN Batal Tutup Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Tangsel dan Bogor Membubarkan Diri

Kepada massa pengunjuk rasa, Ana memastikan status lahan yang dijadikan jalan provinsi merupakan aset BRIN.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

12 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

12 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

13 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

14 hari lalu

Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

15 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

16 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya