Tim Velox Pejaten Badan Intelijen Negara (BIN) menyemprotkan cairan disinfektan disela sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru bagi perangkat sekolah dan perwakilan siswa di SMK N 25 Jakarta, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat 2 Oktober 2020. Kegiatan tersebut merupakan upaya BIN dalam rangka melaksanakan deteksi dan pencegahan dini, serta upaya dekontaminasi sekaligus edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru di masyarakat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan keputusan sekolah tatap muka mulai Januari 2021 berada di tangan Gubernur Anies Baswedan. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menentukan apakah akan memulai pembukaan sekolah di masa pandemi Covid-19.
Menurut Riza Patria, Pemprov DKI Jakarta saat ini masih melihat perkembangan penyebaran Covid-19 di Ibu Kota. “Akan lihat satu-dua bulan ke depan kemungkinan terkait fakta dan data penyebaran Covid-19 di Jakarta,” ucap dia di Balai Kota pada Selasa, 24 November 2020.
Riza Patria mengatakan Gubernur Anies Baswedan telah meminta Dinas Kesehatan menyiapkan berbagai regulasi kesiapan dan sarana terkait kemungkinan belajar tatap muka di sekolah. Walaupun sudah ada regulasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata Riza, perlu banyak yang disiapkan untuk menyelenggarakan sekolah tatap muka.
Salah satunya adalah berbagai fasilitas, seperti wastafel, pengecekan suhu, dan penyediaan hand sanitizer. Jaga jarak di dalam kelas dan pembagian jam sekolah juga perlu dilakukan.
Menurut Wagub DKI, kesiapan siswa dan izin dari orang tuanya juga perlu dipertimbangkan dalam membuka kembali sekolah tatap muka.
Riza mengatakan Gubernur Anies Baswedan akan mengumumkan keputusan DKI soal sekolah tatap muka setelah berkonsultasi dengan para ahli, pakar epidemiologi, serta berkoordinasi dengan pemerintah pusat. “Nanti kita akan koordinasikan, diskusikan, dan berdialog dengan semua pihak. Pak Gubernur akan ambil satu kebijakan yang baik bagi semuanya,” tutur Riza.