Pemekaran Bogor, Presidium: Bogor Timur Harusnya Ditindaklanjuti Juga

Minggu, 6 Desember 2020 00:23 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tiba dengan mengendarai sepeda motor saat kunjungan kerja di Situ Rawa Besar, Depok, Jawa Barat, Rabu, 2 Desember 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Bogor – Penasihat Presidium Pemekaran Bogor Timur, Beben Suhendar, turut angkat suara terhadap persetujuan Gubernur Jawa Barat atas pemekaran Kabupaten Bogor.

Beben mengatakan secara administrasi pemekaran Bogor Barat memang lebih awal diusulkan, tapi untuk kesiapan secara kewilayahan, administrasi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bogor Timur lebih siap.

“Kami ajukan mekar bulan Juli 2019, karena secara kewilayahan dan PAD kami sudah sangat siap,” kata Beben melalui telepon, Sabtu, 5 Desember 2020.

Beben mengatakan dalam rapat Paripurna Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CPDOB) bersama dengan DPRD Jawa Barat pada Jumat 4 Desember 2020, seharusnya Gubernur Ridwan Kamil juga turut menyertakan rencana pemekaran wilayah Bogor Timur menjadi Daerah Otonomi Baru.

Menurut Beben, selain kesiapan kewilayahan dan anggaran, mekarnya Bogor Timur akan meningkatkan taraf ekonomi, sosial dan pelayanan bagi warganya. “Kalau saya hitung PAD kita bisa 500 hingga 750 miliar, bahkan kalau dimaksimalkan bisa 1 triliun,” kata Beben.

Advertising
Advertising

Secara tahapan administrasi dan kajian DOB, Beben mengklaim semuanya sudah dilakukan dan bahkan penandatangan persetujuan pemekaran Bogor Timur sudah ditekan oleh Bupati Bogor dan DPRD Kabupaten Bogor, pada 22 Juli 2019 dan diserahkan kepada Pemerintah Jawa Barat.

Namun, Beben menyebut hingga sekarang rencana DOB Bogor Timur belum ada lagi tindak lanjut dari Pemprov Jabar. “Harusnya dalam DOB memperhatikan aspek kepentingan masyarakat, bukan kepentingan politik yang haus kekuasaan,” kata Beben.

Anggota DPRD Jawa Barat asal dapil Kabupaten Bogor, Asep Wahyu Wijaya, mengatakan hingga saat ini belum menerima surat resmi dari Pemerintah Eksekutif Jawa Barat tentang pemekaran Bogor Timur.

Menurut Asep, dalam pengajuan DOB juga harus mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagai pengganti UU Nomor 32 Tahun 2004.

“Coba dipastikan dulu tahapannya sudah selesai belum. Secara kelembagaan, tentunya kami akan menyetujui karena memang Jawa Barat yang luas dan padat idealnya memiliki 38 sampai 40 Kota dan Kabupaten,” kata Asep.

M.A MURTADHO

Berita terkait

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

13 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

14 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

2 hari lalu

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

3 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

3 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

4 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

5 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

5 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

5 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya