LBH Jakarta Desak Pemerintah Berikan Vaksin Covid-19 yang Aman dan Gratis

Selasa, 15 Desember 2020 16:34 WIB

Petugas menyemprotkan disinfektan vaksin COVID-19 dari China Sinovac Biotech Ltd. saat tiba di PT Bio Farma (Persero) di Bandung, Jawa Barat, 7 Desember 2020. Vaksin Covid-19 Sinovac dipindahkan dari Envirotainer untuk disimpan di cool room dengan suhu 2-8 derajat celcius. Foto: Muchlis Jr - Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mendesak pemerintah memberikan vaksin Covid-19 secara gratis bagi seluruh warga. Kepala Advokasi LBH Jakarta Nelson Nikodemus Simamora mengatakan vaksin Covid-19 itu juga harus dipastikan keamanan dan efektivitasnya.

"Proses pengadaan vaksin juga harus transparan dan bebas dari korupsi," kata Nelson melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 15 Desember 2020.

Menurut dia, setelah tidak berdaya dalam melakukan 3T (testing, tracing, treatment) dan protokol kesehatan 3M (#memakai masker, #mencuci tangan, #menjaga jarak), kegagalan mengelola persoalan vaksin Covid-19 akan berakibat penanganan wabah semakin amburadul. Sebabnya saat ini pemerintah tidak memiliki kejelasan dan target kapan wabah Covid-19 di Indonesia berakhir.

"Sementara jumlah orang yang terinfeksi semakin menjulang tinggi dari hari ke hari dan menjadi negara dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi di Asia Tenggara," ujarnya.

Sebelum mengikuti negara lain yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19, LBH Jakarta meminta pemerintah memperhatikan tiga hal.

Pertama, vaksin Covid-19 harus aman. Saat ini timbul keraguan karena vaksin yang telah diterima minggu lalu dari Sinovac baru akan keluar hasil uji klinisnya pada Januari 2021 dan baru tuntas pada Mei 2021. "Sedangkan pemerintah sudah memboyong vaksin padahal belum lulus uji klinis."

Advertising
Advertising

Kedua, vaksin harus efektif mencegah virus.

<!--more-->

Ketiga, vaksin harus gratis untuk setiap orang dan diprioritaskan terlebih dahulu untuk kelompok terpapar dan rentan seperti tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik yang berinteraksi dengan banyak orang.

Pemerintah juga harus mendorong transfer teknologi dalam proses pembuatan vaksin Covid-19 agar dapat diproduksi di dalam negeri secara massal dan murah tanpa perlu mencari lagi ke mancanegara. Namun yang terjadi kini sudah mengarah ke komersialisasi vaksin, di mana pemerintah menyatakan 75 juta orang harus melakukan vaksinasi mandiri dan hal ini disambut oleh berbagai rumah sakit yang sudah membuka pendaftaran vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Wagub Riza Patria Pastikan DKI Siap Lakukan Vaksinasi Covid-19 Tahun Depan

Menurut LBH Jakarta, tidak sulit menjadikan vaksin Covid-19 gratis karena selama ini pemerintah juga sudah menghabiskan sejumlah anggaran untuk subsidi gaji pekerja/buruh dan UMKM serta bantuan sosial. "Banyak negara juga menggratiskan vaksin seperti AS, Jerman, India, Kanada, dan negara-negara lainnya," ucapnya.

Berita terkait

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

4 hari lalu

Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

15 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

21 hari lalu

Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

Kebakaran melanda Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

Kantor YLBHI Kebakaran

21 hari lalu

Kantor YLBHI Kebakaran

Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat mengalami kebakaran

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

43 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

48 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

53 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

54 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Proses Pembahasan RUU DKJ Janggal, LBH Jakarta Tuntut 2 Hal ini ke Jokowi dan DPR

8 Februari 2024

Proses Pembahasan RUU DKJ Janggal, LBH Jakarta Tuntut 2 Hal ini ke Jokowi dan DPR

LBH Jakarta mencatat banyak kejanggalan yang terjadi dalan pembahasan RUU DKJ.

Baca Selengkapnya