Ingatkan Bahaya Covid-19, Tagar Penolakan Aksi 1812 FPI Ramai di Twitter

Jumat, 18 Desember 2020 07:49 WIB

Ilustrasi demo atau untuk rasa. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Front Pembela Islam (FPI) menggelar Demo Aksi 1812 di depan Istana Negara, pada Jumat siang, menuai banyak protes dari warganet di media sosial Twitter. Demo yang menuntut agar pemerintah mengungkap tuntas kasus penembakan 6 laskar FPI dan pembebasan Rizieq Shihab itu dianggap sebagai sarana penularan Covid-19.

Apa lagi, saat ini DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi dan angka penularan Covid-19 masih terbilang tinggi.

"Lebih baik di rumah atau bekerja, jangan ikut-ikutan demo. Sayangi keluarga kalian dan jangan sampai Gubernur idola ikut-ikutan diperiksa yeeee, #DemoCovidMenanti," cuit akun @syahrungan pada Jumat, 18 Desember 2020.

Tanda pagar atau tagar (hastag) #DemoCovidMenanti ini viral di media sosial setelah diunggah pertama kali oleh akun Twitter @Txtdaripolitikus. Warganet pun beramai-ramai menggunakan tagar tersebut dan menyelipkan kritik atas aksi itu.

"Korban Covid-19 tiap hari terbaring di ruang isolasi dan perawatan. Rumah sakit sudah penuh dan tidak dapat menampung lagi pasien yang sudah berjatuhan. Masyarakat abai dengan Adaptasi Kehidupan Baru yang harusnya ditaati sebagai tanggung jawab bersama,” cuit akun @abdur_rouf91.

Advertising
Advertising

Warganet lainnya juga mengkhawatirkan adanya klaster Aksi 1812 jika demo FPI itu dipaksakan berlangsung. "Pakar epidemiologi mengingatkan potensi penyebaran virus Corona dari kegiatan aksi 1812 #DemoCovidMenanti," cuit akun @futoday_.

Protes dan kritik terhadap pelaksanaan demonstrasi di tengah Pandemi Covid-19 juga disampaikan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo. Ia meminta Satgas Covid-19 di DKI dan Polda Metro Jaya bersikap tegas merespons rencana demo ini.

Doni mengingatkan soal aturan PSBB di DKI terkait larangan adanya kerumunan. Aturan itu dapat diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mencegah kerumunan baru. Apalagi kasus Corona kembali mengalami peningkatan di pertengahan bulan Desember 2020.

"Di daerah kan sudah ada Perda dan Pergub yang mengaturnya (agar tidak ada lagi kerumunan)," kata Doni yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran dengan tegas menyebut tidak akan mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) terkait demo tersebut. Artinya, Polda Metro tidak mengizinkan demo tersebut dilakukan.

Baca juga: Polisi Tidak Keluarkan Izin Demo 1812, Kapolda: Kami Siapkan Operasi Kemanusiaan

Fadil menjelaskan polisi akan melakukan operasi kemanusiaan terkait aksi 1812. Polda Metro Jaya akan melakukan 3T yakni Testing, Tracing, dan Treatment agar kerumunan dapat dikendalikan. "Keselamatan masyarakat menjadi hukum yang tertinggi," kata Fadil.

Berita terkait

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

21 jam lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

3 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

4 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

4 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

4 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

4 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

4 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

4 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

4 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

4 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya