Aksi 1812: Pria Bertato Anarko hingga Polisi Jadi Korban Pembacokan
Reporter
Friski Riana
Editor
Endri Kurniawati
Sabtu, 19 Desember 2020 06:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) menggelar aksi 1812, pada Jumat, 18 Desember 2020. Aksi yang digelar di tengah pandemi Covid-19 ini menuntut pembebasan Rizieq Shihab dan mengusut penembakan enam anggota Laskar FPI.
Berikut serba-serbi aksi 1812:
- Jokowi Tidak Berkantor di Istana Negara
Bertepatan dengan aksi 1812, Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkegiatan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Presiden Jokowi memang jarang ada di Jakarta ketika berbagai demonstrasi berlangsung. Saat demo buruh UU Cipta Kerja dan demo peringatan pemerintahan satu tahun Jokowi-Ma'ruf yang berlangsung di Jakarta, Presiden selalu berada di Bogor.
- Polisi Tangkap 155 Demonstran
Polisi menangkap 155 demonstran Aksi 1812 di sekitar Jabodetabek. Mereka ditangkap oleh polisi yang sedang melakukan penyekatan di perbatasan Jakarta.
- Polisi Temukan Massa 1812 Membawa Ganja dan Senjata Tajam
"Ada yang ditemukan membawa ganja di daerah Depok. Ada juga yang ditemukan membawa senjata tajam," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus.
- Polisi Jadi Korban Pembacokan
Yusri mengatakan, anggotanya menjadi korban pembacokan karena ada massa yang membawa senjata tajam. Mereka dibacok saat membubarkan massa yang berkumpul di depan Balai Kota, Jakarta Pusat.
Yusri memastikan luka pada kedua petugas tidak terlalu parah, namun tetap memerlukan perawatan. Kini pembacok itu sudah ditangkap polisi dan masih dalam pemeriksaan terkait motivasi dan identitasnya.
- Pria dengan Tato Anarko Sindikalisme
Polisi menangkap seorang pria bertato Anarko Sindikalisme di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada saat Aksi 1812 berlangsung.
Pria yang memiliki tato di sekujur lengan dan dadanya itu, kata Yusri, mengaku pendukung Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. "Diamankan di Monas. Dia itu reaktif Corona."
Saat ditangkap, ujar Yusri, pria itu berbaju koko yang menutupi tato di kedua lengannya. Namun tato lambang Anarko Sindikalisme terlihat dengan jelas di bagian punggung tangan sebelah kirinya.