Kewajiban Bawa Hasil Rapid Test Antigen Bikin Jumlah Wisatawan di Puncak Turun

Jumat, 25 Desember 2020 21:50 WIB

Petugas gabungan melakukan pengcekan hasil rapid test antigen pengendara yang akan menuju Puncak di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 25 Desember 2020. Pemerintah Kabupaten Bogor mewajibkan wisatawan yang akan memasuki kawasan puncak untuk menunjukkan hasil negatif rapid test antigen sebagai antisipasi penularan Covid-19 pada saat libur Natal dan Tahun Baru. Bagi wisatawan yang tak bisa menunjukkan diharuskan menjalani rapid test antigen di posko yang telah disediakan atau memutar balikkan kendaraannya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah wisatawan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat menurun pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini. Penurunan sebesar 60-70 persen dari libur yang sama tahun sebelumnya.

Penyebab turunnya angka wisatawan ini selain karena masih suasana pandemi, juga adanya kebijakan untuk menunjukkan hasil rapid test antigen saat akan memasuki kawasan Puncak.

"Sampai sore ini hanya 40 persen yang masuk, jika dibanding dengan libur Natal tahun lalu," kata Julius Suprihardo, Humas Taman Safari Indonesia kepada Tempo, Jumat 25 Desember 2020.

Julius mengatakan sepinya lokasi wisata di Puncak, bisa diketahui dari lengangnya jalur atau jalan menuju Puncak. Sebab, menurut Julius, libur Nataru apalagi berada di long weekend biasanya antrian kendaraan yang mengular itu terjadi sejak dari Gadog, Cipayung, Cisarua hingga Gunung Mas. Namun kali ini terpantau sepi. "Tahun lalu, jangankan mobil, motor aja susah lewat. Artinya ini berdampak pula pada kunjungan warga ke tempat wisata," kata Julius.

Pedagang oleh-oleh dan pakan ternak di jalur menuju Taman Safari, Jajang, 42 tahun, mengatakan penjualannya mengalami penurunan yang drastis.
Bahkan menurut Jajang, pedagang yang biasanya menjajakan pakan ternak memilih tutup karena saking sepinya pembeli. "Ada pun mobil yang lewat juga bisa kehitung, biasanya kan rame dan mengantri. Ini mah kaya hari biasa aja, gak rame-rame amat," kata Jajang.

Advertising
Advertising

Wakil ketua II Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto, mengatakan banyak pengelola yang mengaku kecewa terhadap kebijakan kewajiban membawa hasil rapid antigen ini karena berdampak pada okupansi hotel dan juga kunjungan tamu ke restoran.

"Aturan rapid antigen ini cukup berpengaruh pada bookingan, tapi kita optimistis pengunjung tetap memanfaatkan liburannya dengan menginap di hotel," kata Boboy.

Berita terkait

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

4 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

6 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

14 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

15 hari lalu

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

16 hari lalu

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

16 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya