Kaleidoskop 2020: Jalan Panjang Wabah Covid-19 di Jakarta

Sabtu, 26 Desember 2020 16:50 WIB

Ilustrasi rapid test Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah Covid-19 masih menghantui Jakarta hingga kini. Bahkan angka harian kasus positif sudah menembus lebih dari 2.000 per hari hingga kemarin.

Angka ini mirip dengan kondisi pandemi saat April 2020 lalu hanya satu bulan setelah pemerintah mengumumkan ada dua warga negara Indonesia yang terpapar virus Corona.

Saat itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa kasus positif Covid-19 telah ditemukan di Indonesia. Dua pasien terkonfirmasi positif pada 2 Maret 2020.

Meski keduanya adalah warga Depok, namun peristiwa penularannya diduga terjadi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan kemudian melakukan berbagai langkah untuk membendung kasus ini di Ibu Kota.

Advertising
Advertising

Berikut kaleidoskop perjalanan kasus Covid-19 di DKI Jakarta:

1. Kasus Pertama

Presiden Jokowi bersama Menteri Kesehatan saat itu, Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus pertama virus Corona di Indonesia pada 2 Maret 2020. Ia menyebut ada dua orang warga negara Indonesia yang telah dipastikan positif virus asal Wuhan tersebut.

Mereka tertular dari warga negara Jepang yang sempat ke Indonesia pada Februari 2020. Peristiwa ini terdeteksi setelah orang Jepang tersebut terdeteksi positif di Malaysia. Setelah ditelusuri, maka ditemukan dua orang yang pernah kontak erat dengan warga Jepang tersebut.

Dua orang itu adalah seorang anak dan ibu nya yang tinggal di Depok.

2. Kasus Harian Terus Tambah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan, jumlah warga yang terinfeksi hingga 6 Maret sebanyak tujuh orang. Angka ini meningkat menjadi 2.082 pada 12 April 2020.

Penambahan kasus tak pernah berhenti sampai hari ini. Mulanya tambahan terbanyak di kisaran 500 orang per hari, tapi kini tembus lebih dari seribu orang. Bahkan, selama dua hari berturut-turut, kasus Covid-19 Jakarta naik 1.900 orang.

Pemerintah DKI mencatat ada tambahan 1.954 kasus pada 23 Desember 2020. Jumlah ini terdiri dari kasus baru sebanyak 1.552 positif dan 402 kasus 10 hari terakhir yang baru dilaporkan.

Kasus positif di Ibu Kota kembali melonjak di angka 1.933 pada 24 Desember 2020. Sebanyak 1.661 orang baru ditemukan positif dan sisanya adalah sumbangan dari kasus tujuh hari terakhir.

Bahkan pada 25 Desember 2020, angka kasus harian pasien Covid-19 di Jakarta tercatat 2.096 orang.

3. Anies Tutup Semua Ruang Publik

Gubernur Anies Baswedan lantas mulai menutup sejumlah ruang publik seiring dengan kasus Covid-19 yang terus naik. Pertama, Anies menutup tempat rekreasi dan hiburan mulai 14 Maret 2020.

Tempat hiburan yang ditutup, seperti Ancol, Taman Margasatwa Ragunan, kawasan Monas dan museum-museum milik Pemerintah Provinsi DKI. Anies juga menghentikan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day.

Dua hari kemudian, seluruh sekolah dari jenjang taman kanak-kanak hingga kuliah ditutup guna mencegah penularan Covid-19. Para pelajar harus belajar dari rumah masing-masing.

Hingga hari ini, sekolah tatap muka tak kunjung dimulai. Namun, pemerintah pusat telah memberi restu sekolah tatap muka mulai 2021.

Selanjutnya adalah ibadah dari rumah, penutupan bioskop dan tempat hiburan malam, serta restoran hanya boleh melayani pesanan yang diantar pulang atau takeaway. Jam operasional dan jumlah penumpang transportasi publik juga dibatasi.

4. PSBB Jakarta Dimulai

Perdebatan mengenai lockdown atau mengunci total seluruh wilayah Jakarta seperti yang dilakukan di beberapa negara sempat mewarnai ranah publik setelah diketahui ada kasus Corona. Banyak kalangan yang meminta Jakarta ditutup, namun kalangan lainnya meminta pemerintah tak mengambil opsi lockdown.

Gubernur DKI Anies Baswedan kemudian menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB seperti arahan pemerintah pusat.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat itu menyetujui proposal pemerintah DKI untuk menetapkan PSBB per 7 April 2020. Persetujuan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/Menkes/239/2020 tentang penetapan PSBB di wilayah DKI Jakarta dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.

Pada 7 April 2020, Anies menuturkan secara prinsip pemerintah DKI sebetulnya sudah melakukan PSBB dengan menerapkan belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.

Begitu pun dengan pembatasan transportasi semuanya sudah dimulai sebelum penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. "Bedanya, saat ini ada aturan yang mengikat sehingga penegakan hukum bagi yang melanggar bisa dilakukan," kata dia.

PSBB di Ibu Kota berlaku efektif sejak 10 April 2020.

Krisis kesehatan....

<!--more-->

5. Krisis Kesehatan dan Ekonomi Menyergap Jakarta

Wabah Covid-19 di Jakarta tak cuma menambah daftar orang sakit, tapi juga melemahkan perekonomian. Mulanya, pemerintah dan DPRD DKI menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2020 sebesar Rp 87,95 triliun. Angka ini turun menjadi Rp 63,2 triliun dalam APBD-Perubahan (APBD-P) 2020.

Angka kemiskinan dan pengangguran juga meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mendapati jumlah pengangguran di Ibu Kota pada Agustus 2020 mencapai 572.580 orang. Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga menyebut, jumlah itu naik 251 ribu orang ketimbang Agustus 2019.

Sementara itu, tingkat kemiskinan di Jakarta naik 1,11 persen di tengah pandemi Covid-19. Angka kemiskinan yang semula 3,42 pada September 2019 menjadi 4,53 persen di Maret 2020.

Pemerintah pusat dan daerah juga menyalurkan bantuan sosial atau bansos kepada warga terdampak pandemi Covid-19. DKI menganggarkan Rp 5,032 triliun untuk menanggulangi wabah.

Anies berujar anggaran yang telah disiapkan tersebut dialokasikan untuk penanganan tiga sektor, yakni kesehatan, dampak ekonomi, dan jaring pengaman sosial, termasuk bansos.

6. PSBB Dilonggarkan

Jakarta masuk masa transisi
Anies menetapkan PSBB transisi mulai 5 Juni 2020. Pelonggaran ini karena angka reproduksi virus corona kala itu berada di angka 0,99. Sedangkan pada Maret 2020, angka reproduksi atau tingkat penularan awal (R0) mencapai 4, artinya satu orang bisa menulari empat lainnya.

Baru tiga bulan transisi, PSBB diperketat lagi mulai 14 September 2020. Sebabnya, kasus aktif Covid-19 melonjak. Menurut Anies, grafis penambahan kasus positif dan kasus aktif harian mendatar atau stabil sejak diberlakukannya PSBB ketat.

Karena penurunan inilah Anies menetapkan kembali PSBB transisi sejak 12 Oktober 2020. Jumlah kasus Covid-19 lantas mulai merangkak naik lagi hingga saat ini dan Jakarta tetap di masa transisi.

7. Perda Penanggulangan Covid-19 Diterbitkan

Pemerintah DKI bersama DPRD merumuskan peraturan daerah untuk menanggulangi Covid-19. Perda itu disahkan dalam rapat paripurna dewan pada 19 Oktober 2020 dan mulai berlaku sejak 12 November 2020. Regulasi ini berisikan 11 bab dan 35 pasal yang mengatur sembilan ruang lingkup.

Rinciannya antara lain hak dan kewajiban, pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), serta pemanfaatan teknologi informasi dan penyebarluasan informasi. Kemudian kemitraan dan kolaborasi; pemulihan ekonomi dan perlindungan sosial; pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; pendanaan; dan ketentuan pidana.

8. Wabah Covid-19 Belum Berakhir

Hingga menjelang tutup tahu ini pagebluk Corona di Jakarta masih berlangsung. Total pasien Covid-19 Jakarta dari Maret sampai 24 Desember 2020 sebanyak 169.775 orang. Dari jumlah itu, 14.138 orang masih dirawat atau menjalani isolasi, 3.146 meninggal, dan 152.491 sembuh.

Pemerintah DKI mencatat persentase kesembuhan mencapai 89,8 persen dan kematian 1,9 persen. Sementara persentase pasien positif atau positivity rate Covid-19 dalam sepekan terakhir ini 9,7 persen, tapi secara total 8,5 persen.

Persentase tersebut tergolong tinggi lantaran World Health Organization (WHO) menetapkan standar agar positivity rate tak lebih dari lima persen. Anies kerap mengingatkan bahwa virus corona masih ada. Untuk itu, masyarakat diminta disiplin menjalani protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Bahkan kini kondisi cenderung gawat lantaran tingkat keterisian tempat tidur isolasi ada di angka 85 persen, sementara ruang ICU terisi 80 persen. Bahkan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet sudah tak menerima lagi pasien tanpa gejala untuk diisolasi di sana. Kini semua pasien di sana adalah pasien bergejala.

LANI DIANA | TAUFIQ SIDDIQ | DEWI NURITA | ADAM PRIREZA | FAJAR PEBRIANTO | IMAM HAMDI

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

2 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

3 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

3 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya