DKI Telah Terima 39.200 Unit Vaksin Covid-19

Reporter

Adam Prireza

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 5 Januari 2021 11:55 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Ani Ruspitawati mengatakan siang kemarin, Senin, 4 Januari 2021, sebanyak 39.200 unit vaksin Covid-19 telah mereka terima. Menurut dia, sebanyak 80.840 unit vaksin akan kembali dikirim pada 7 Januari 2021 mendatang.

Dua pengiriman tersebut kata Ani, termasuk dalam pengiriman fase pertama. “Jadi total yang akan kami terima (pada fase pertama) 120.040 (unit vaksin),” ujar dia saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa, 5 Januari 2021.

Ani menjelaskan, untuk tahap pertama pemberian vaksin akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan yang bekerja di berbagai fasilitas seperti rumah sakit. Setelah itu, Dinas Kesehatan akan menunggu arahan dari pemerintah pusat untuk pemberian vaksin selanjutnya. “Timeline sasaran yang pastinya dari pemerintah pusat. Nanti bertahap buat warga,” kata dia.

Baca juga: Wagub DKI Sebut Kebijakan Rem Darurat Harus Berdasar Fakta dan Data

Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta menargetkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota dimulai pada pekan kedua dan ketiga Januari 2021. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan 453 fasilitas kesehatan pelaksana vaksinasi Covid-19 beserta petugas kesehatan dokter, perawat dan bidan sebagai vaksinator sudah disiapkan.

Advertising
Advertising

"Target kapasitas penyuntikan 20.473 orang per hari," kata Riza di Balai Kota DKI, Senin, 4 Januari 2021. Sasaran utama vaksinasi Covid-19 bakal mengacu arahan pemerintah pusat dengan memakai berbagai sumber data dari Sistem Informasi SDM Kesehatan (Kemenkes), Disdukcapil, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan.

Tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 tahap pertama ini sebanyak 119.145 orang. "Kriteria sasaran tahap satu sesuai Juknis adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan."

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

19 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

19 hari lalu

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

42 hari lalu

Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

42 hari lalu

Lagi, Israel Mengepung Rumah Sakit di Gaza

Dokter dan pasien menjadi korban tewas dalam upaya pengepungan sejumlah rumah sakit yang dilakukan tentara Israel.

Baca Selengkapnya